Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Sudah Memadai; Menjaga Skenario Buruk Tidak Terjadi

912

(Vibiznews – Banking and Economy) – Gubernur Bank Indonesia memastikan komitmen BI dalam menjaga nilai tukar tupiah. Dalam Konferensi Pers Bersama tentang Stimulus Ekonomi dengan Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua DK OJK, dan Ketua DK LPS pada Rabu ini (1/4) sempat disinggung –antara lain- skenario yang bisa terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap USD yang mungkin menjadi Rp17.500 (skenario berat) atau Rp20.000 (skenario sangat berat), Gubernur BI meyakinkan kurs rupiah saat ini sudah memadai.

“Saya sebagai Gubernur BI, tingkat rupiah saat ini sudah memadai. BI berkomitmen menjaga nilai tukar rupiah,” tegas Perry Wajiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers tersebut. Gubernur BI juga memastikan akan menjaga agar skenario buruk itu tidak terjadi. Depresiasi rupiah yang terjadi, itu disebabkan oleh kepanikan pasar akibat penyebaran virus corona yang semakin luas.

Perry menambahkan bahwa pelemahan rupiah ini dipicu oleh aliran modal keluar dari pasar keuangan Indonesia. Disebutkan bahwa BI mencatat telah terjadi pembalikan modal sebesar Rp 167,9 triliun selama masa pandemi corona ini.

“Ini didorong oleh kepanikan global akibat wabah Covid-19, yang terjadi di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, yang menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah,” ujarnya.

Rupiah terhadap dollar AS pada siang ini terpantau melemah 0,97% atau 158 poin ke level Rp 16.468 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya kemarin di Rp 16.310. Secara ytd, rupiah telah terdepresiasi 18,62% terhadap USD.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 15.925 – Rp 16.640.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here