(Vibiznews-Commodity) Harga minyak WTI kontrak berjangka bulan Juli di Nymex mengalami kebangkitan yang cepat dari kerendahan harian di $33.52 dan memperoleh kembali angka $34 sebelum akhirnya turun kembali ke $33.46, karena harga saham berbalik turun drastis dan dolar AS naik drastis.
Fokus sekarang mengarah kepada data persediaan minyak mentah mingguan American Petroleum Institute (API) untuk kesempatan perdagangan yang baru.
Minyak AS mendapatkan gelombang penawaran beli yang baru, dengan sentimen terhadap resiko terdorong naik setelah muncul laporan bahwa Komisi Eropa kemungkinan akan berkompromi mengenai dana pemulihan coronavirus Uni Eropa, berjumlah €750 miliar dengan €500 diberikan sebagai bantuan. Saham-saham Eropa melanjutkan keuntungannya setelah keluarnya laporan tersebut, menggerakkan harga minyak naik lebih tinggi.
Pergerakan naik harga minyak ini, namun, selanjutnya harus berjuang untuk bisa melanjutkan kenaikannya karena meningkatnya ketegangan antara AS dengan Cina atas isu keamanan Hong Kong terus menekan sentimen dari investor. Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberikan sanksi terhadap Beijing sementara negara naga ini mengulangi komitmennya untuk mengambil langkah balasan apabila ada intervensi asing terhadap urusan Hong Kong. Sementara Cina adalah konsumen minyak nomor 1 dunia.
Sementara dari perspektif yang lebih luas, pemangkasan produksi minyak OPEC+ dan pembukaan kembali ekonomi global kemungkinan akan mendukung sentimen atas emas hitam ini. Juga turunnya inventori minyak mentah AS bisa terus menyenangkan pembeli.
Harga minyak turun kembali ke $33.46, karena harga saham berbalik turun drastis dan dolar AS naik drastis dengan “support” terdekat menunggu di $32.83 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $32.16 dan kemudian $31.42. Sedangkan “resistance” terdekat di $34.96 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $35.63 dan kemudian $36.35.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
