Rekomendasi Harga Minyak 24 Juni 2020: Naik ditengah Ancaman Meningkatnya Covid-19

519

(Vibiznews – Commodity) Minyak mentah berjangka AS WTI memulai minggu yang baru dengan pijakan yang kuat dan ditutup di teritori yang positip pada hari Senin. Meskipun minyak WTI sempat mengalami tekanan jual selama perdagangan sesi Asia pada hari Selasa pagi, harga minyak WTI berhasil berbalik naik dan mencapai level tertinggi sejak tanggal 6 Maret di $41.60. Setelah mengalami koreksi tehnikal yang normal, harga minyak WTI kembali turun ke area $41.20 dimana masih naik sekitar 1% secara basis harian.

Kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh karena naiknya pasar saham global yang disambut oleh sentimen yang bagus dari pasar.

Salah satu penasehat ekonomi top Trump, yang keras terhadap Cina, Navarro pada hari Senin malam mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan telah berhenti. Tweet dari Presiden Trump beberapa saat sesudahnya membuat pasar saham “rebound” dan memicu aksi jual yang baru terhadap dolar AS dan pada gilirannya mendorong naik harga komoditi yang berbasiskan dolar AS seperti minyak.

Hal ini ditambah lagi dengan data makro ekonomi Inggris yang jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Aktifitas manufaktur Inggris bergerak naik kembali ke teritori ekspansi dengan PMI sementar muncul di 50.1 untuk bulan Juni. Selain itu ukuran aktifitas jasa Inggris juga melampaui perkiraan konsensus dan memanjat ke 47 di bulan Juni dibandingkan dengan angka final bulan sebelumnya di 29.

Selain itu dari benua Eropa, perkiraan sementara PMI Manufaktur Uni Eropa muncul di 46.9 naik tajam dari sebelummya di 39.4 dan diatas daripada yang diperkirakan di 44.5. PMI Jasa muncul di 47.3 dibandingkan dengan 30.5 di bulan Mei. Data dari Jerman juga lebih baik daripada yang diperkirakan, sementara angka-angka dari Perancis secara mengejutkan lompat ke teritori ekspansi.

Sementara itu Markit PMI AS bulan Juni untuk sektor manufaktur muncul di 49.6, naik dari signifikan dari angka bulan Mei di 39.8. Sedangkan Markit PMI AS bulan Juni untuk sektor jasa muncul di 46.7 mendekati yang diperkirakan di 46.7 naik dari angka bulan Mei di 37.5.

Namun, ditengah meningkatnya kasus Covid-19 di AS dan bagian dunia yang lain, kelihatannya kenaikan selanjutnya dari harga minyak akan tertahan di “resistance” terdekat di $41.65, namun apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $41.80 dan kemudian $42.30. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $40.25 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $39.58 dan kemudian $38.57.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here