Pertambahan Kasus Corona dan Ekspektasi Peluang Pemulihan – Market Mover 28 July 2020 by Alfred Pakasi

1019

(Vibiznews – Market Mover) – Pasar perdagangan investasi global hari-hari ini sedang terus mencermati perkembangan pertambahan kasus baru virus corona yang memicu pembatasan terbang di sejumlah negara, sembari memonitor pertemuan the Federal Reserve pada minggu ini, serta rencana pembicaraan program stimulus sebesar USD1 triliun untuk pemulihan pandemic di Amerika Serikat.

Kekhawatiran pasar terhadap gelombang baru kasus coronavirus nampaknya akan selalu membatasi sentimen pemilihan risk asset, dengan munculnya kembali pembatasan travel pada berbagai negara di Asia dan Eropa yang dilaporkan mengalami lonjakan kasus virus.

Sementara itu, investor global juga sedang aktif monitor perkembangan pembicaraan rencana paket stimulus pemulihan pandemi senilai USD1 triliun yang sempat tertunda minggu lalu. Demikian juga pertemuan the Federal Reserve yang diharapkan pasar akan menegaskan posisi moneter longgarnya.

Di tempat lain, euro terus menunjukkan keperkasaannya ke sekitar level 2 tahun tertingginya dengan pelemahan index US dollar yang terus merosot setidaknya 7 hari berturut-turut ke posisi 2 tahun terendahnya. Sedangkan harga emas mencetak rekor harga tertingginya, melampaui posisi 9 tahun terkuatnya dengan memanasnya tensi politik AS – China.

Pasar juga masih mememerhatikan perkembangan kemajuan vaksin corona dan tensi AS – China yang belakangan memanas dengan kedua negara saling menutup konsulat di Houston dan Chengdu, serta juga rilis US Advance GDP quarterly.

Bagaimana perkembangan faktor penggerak pasar tersebut terhadap pasar keuangan global?

Bila pada minggu ini the Fed menyatakan kembali posisi dovish-nya yang mendukung kebijakan moneter longgar, dan pembicaraan program stimulus pandemic Amerika senilai USD 1 triliun berlangsung lancar, maka bursa saham global tentunya akan menyambutnya dengan positif. Ini memperkuat risk-on sentiment yang sedang dicari pasar saat ini. Safe haven seperti emas dan yen akan terkoreksi, tetapi US dollar berpeluang untuk rebound.

Sementara, bila the Federal Reserve statement-nya kurang pro pasar, lalu pembicaraan paket stimulus tersendat, dan mungkin ditambah lagi dengan data US Advance GDP yang mengecewakan, dan tensi AS – China yang memanas lagi, maka safe haven assets akan berpeluang terbang lagi dan bursa saham mengalami koreksi yang signifikan. Emas akan mencetak rekor tertinggi barunya lagi, sementara index dollar kemungkinannya akan merosot lagi.

Adapun, bila signal beritanya serba mixed, kemungkinan pasar akan variatif. Bursa saham cenderung konsolidatif. Dollar mungkin ambil kesempatan untuk technical rebound. Sedangkan emas akan diintip profit taking.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here