(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY kembali tertekan ditengah menguatnya sentimen perdagangan aset resiko, oleh semakin tertekannya posisi dolar AS terhadap banyak rival utamanya. Secara indeks, dolar AS anjlok ke posisi terendah sejak bulan Juni 2018 atau 2 tahun lebih meskipun posisi imbal hasil obligasi AS bergerak rebound dengan naik 0,50%.
Dolar AS terbebani oleh meningkatnya kasus baru terinfeksi virus corona di seluruh AS, dan juga komentar Federal Reserve bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol di tengah-tengah kesulitan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi coronavirus.
Lihat: Suku Bunga Tidak Berubah, Fed Perkuat Ekonomi AS Hadapi Covid-19
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi, dari Jepang akan dirilis data retail sales yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih baik. Lalu di sesi Eropa akan dirilis data prelim data PDB kawasan Euro Q2-2020 dan pada sesi Amerika akan dirilis data advanced PDB AS kuartal dua tahun ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak fluktuatif, awal sesi berusaha mendaki ke posisi 105.10 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3. Namun jika terjadi koreksi akan turun menuju posisi 104.70 dan jika tembus lanjut ke posisi S2 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
105.64 | 105.44 | 105.17 | 104.97 | 104.70 | 104.50 | 104.23 |
Buy Avg | 105.25 | Sell Avg | 104.70 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting