(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik pada penutupan pasar hari Rabu setelah 3 hari turun, kenaikan harga minyak sawit dipicu karena produksi minyak sawit turun di Indonesia pada semester pertama tahun ini.
Harga minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 40 ringgit, atau 1.51% menjadi 2,683 ringgit ($ 640.33) per ton.
Produksi dan ekspor minyak sawit Indonesia turun untuk semester pertama tahun ini karena cuaca kering dan berkurangnya permintaan karena pandemi covid-19, menurut GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia).
Produksi Indonesia turun 8.9% menjadi 23.5 juta ton pada periode Januari – Juni.
Harga minyak sawit turun 1.4% ke harga dua minggu terendah, pada perdagangan sebelumnya, karena perkiraan produksi Malaysia di bulan Agustus naik, sebelum produksi sawit meningkat dimulai di Bulan September seperti biasanya di tahun-tahun sebelumnya.
Harga minyak sawit turun pada hari Senin karena menurut cargo surveyor, ekspor minyak sawit Malaysia dari 1-10 Agustus turun 4.8% – 6.2% dari bulan sebelumnya, demikian juga pada hari Selasa harga minyak sawit kembali turun karena mengikuti turunnya harga dari minyak kedelai di bursa Dalian, turunnya harga masih sampai Rabu pagi, namun setelah laporan produksi Indonesia turun, maka harga minyak sawit pada hari Rabu naik kembali.
Harga minyak sawit Malaysia mengalami penurunan apabila mengikuti turunnya harga minyak kedelai dari bursa Dalian.
Harga minyak kedelai di Dalian turun 1.45% sementara harga minyak sawit turun 2.56%. Harga minyak kedelai di CBOT naik 0.39%.
Analisa tehnikal untuk sawit dengan support pertama di 2,590 ringgit dan berikut ke 2,480 ringgit sedangkan resistant pertama di 2,750 ringgit dan berikut ke 2,810 ringgit.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido