(Vibiznews – Commodity) Setelah turun hampir $200 pada minggu lalu, dan berkonsolidasi disekitar $1,950 per ons, kemana harga emas akan bergerak pada minggu ini?
Koreksi harga emas harian yang paling tajam dalam selama 7 tahun adalah suatu hal yang sehat bagi pasar emas yang memang sudah banyak diantisipasi sebelumnya.
Ada “support” yang bagus di $1,850 – $1,900 yang bisa memberikan dorongan naik kembali sampai dengan bulan September dan kuartal ke empat tahun ini.
Tanda yang penting dari koreksi minggu lalu adalah munculnya minat beli yang kuat terhadap harga emas di posisi yang rendah.
Minggu ini akan ada beberapa volatilitas dan kenaikan yang lebih tinggi. Rally emas kelihatannya belum berakhir. Meskipun kemungkinan koreksi turun kembali masih bisa terjadi dan level harga emas di $1,850 adalah level yang menarik banyak minat pembeli.
Dua hal yang diperhatikan oleh investor dan trader pada minggu ini adalah paket stimulus fiskal pemerintah AS dan percakapan perdagangan AS dengan Cina.
Kongres AS diharapkan segera meloloskan stimulus berikutnya, namun perundingan antara Demokrat dengan Republikan mengalami kemandekan. Presiden AS Donald Trump terus mempersalahkan Demokrat karena menahan paket stimulus fiskal coronavirus. Pasar percaya kesepakatan akan tetap terjadi. Pemerintah AS pasti akan menstimulir ekonomi AS.
Begitu kesepakatan berhasil dicapai, maka dolar AS akan tertekan dan hal ini akan positip bagi emas. Apabila jumlahnya mendekati angka dari Demokrat, maka dolar AS akan lebih tertekan lagi. Apabila jumlahnya mendekati angka dari Republikan, maka dolar AS akan kurang tertekan.
Pembicaraan perdagangan AS dengan Cina adalah berikutnya yang diperhatikan oleh pasar. Sebegitu jauh, Cina masih berpegang kepada komitmennya dalam hal membeli ekspor-ekspor dari AS dalam memenuhi target tahun pertama.
Apabila pertemuan perbicaraan perdagangan AS dengan Cina berbalik negatif, maka usaha para trader untuk mencetak rekor ketinggian harga saham akan terhenti, dan ini akan membuka jalan bagi “rebound” nya harga emas kembali ke batas $2000.
Hal lain yang akan memicu pergerakan harga emas pada minggu ini adalah imbal hasil treasury AS dan dolar AS yang pada minggu lalu menguat sehingga membuat harga emas menjadi semakin turun.
Agenda besar lainnya adalah keluarnya risalah pertemuan the Fed bulan Juli yang akan dipublikasikan pada hari Rabu yang akan diperhatikan oleh para investor. Waktu itu the Fed menyatakan keprihatinan mengenai penurunan ekonomi setelah bangkitnya kembali kasus coronavirus dari pertengahan Juni. Apakah risalah nanti akan membukakan lebih banyak kekuatiran ataukah membawa berita kestabilan. Kekuatiran akan mendorong harga emas untuk naik.
Dari data makro ekonomi yang harus diperhatikan adalah angka klaim pengangguran mingguan AS yang penting khususnya bersamaan dengan diadakannya survey untuk NFP. Pada akhir minggu ini, akan dikeluarkan angka pendahuluan Markit PMI manufaktur dan jasa AS bulan Agustus dan Existing Home Sales yang diperkirakan akan menunjukkan kestabilan.
Penurunan harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,925 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,865. Sedangkan kenaikan harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,966 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,980 dan kemudian $2,000.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido