(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao turun pada penutupan pasar hari Kamis karena menguatnya indeks dolar AS.
Harga kakao September di ICE New York turun $6 (0.25%) menjadi $2, 440 per ton dan harga kakao di ICE London turun 1.16%.
Harga kakao di London pada penutupan pasar hari Kamis turun di New York karena penjualan tehnikal sehingga sempat turun ke 3 minggu terendahnya. Harga kakao turun karena menguatnya index dolar. Harga kakao di London turun karena menguatnya GBP sebesar 0.8%, karena harga kakao berdasarkan GBP.
Harga kakao sempat naik karena cuaca kering di Ivory Coast dan Ghana, dua negara produsen dari kakao. Cuaca kering merusak pertumbuhan buah kakao sebelum panen di bulan Oktober.
Harga kakao turun karena Olam Group, pabrik proses kakao terbesar ke tiga dunia, memperkirakan bahwa pasar kakao akan surplus di 2020-21 karena besarnya hasil panen di Afrika Barat dan berkurangnya permintaa. Olam memperkirakan pasar 2019/20 menjadi surplus 41,000 MT dari defisit 65 MT karena berkurangnya penggilingan kakao sebesar 1.9% pada periode Oktober – Juni.
Pada hari Senin harga kakao juga mengalami penurunan karena melimpahnya persediaan di Ivory Coast, negara produsen kakao terbesar di dunia. Pemerintah Ivory Coast melaporkan pada hari Senin bahwa petani di Ivory Coast mengirim 10,458 MT ke pelabuhan periode 10 – 16 Agustus, selama 2 kali setahun, sebesar 4,699 MT. Secara kumulatif 2.25 MMT kakao dikirim ke pelabuhan selama periode 1 Oktober – 16 Agustus naik 5.6% dari tahun lalu.
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,430 dan berikut ke $2,390 sedangkan resistant pertama di $2,510 dan berikut ke $2,560.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido