(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (25/8/2020) poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak bullish dan meninggalkan posisi resisten kuat hariannya secara teknikal. Kekuatan pair berpijak pada pelemahan dolar AS sebagai kurs safe haven di tengah meningkatnya sentimen perdagangan aset resiko tinggi.
Permintaan untuk mata uang berisiko tinggi didorong oleh harapan pemulihan ekonomi dengan cepat dengan terapi plasma darah untuk pengobatan COVID-19 di Amerika Serikat serta laporan kesepakatan pemerintahan Washington dan Beijing akan melakukan dialog konstruktif atas kesepakatan perdagangan Fase 1.
Indeks dolar AS di pasar Eropa retreat setelah selama 2 hari berturut cetak gain yang lumayan hingga sempat mencapai posisi tertinggi sepekan. Tekanan perdagangan aset resiko telah membuat permintaan dolar AS merosot dari kurs beresiko seperti poundsterling.
Kemudian fokus investor selanjutnya akan beralih ke pidato pembuat kebijakan BoE di akhir pekan ini di tengah harapan mereka mungkin menjelaskan beberapa kemungkinan pergerakan suku bunga ke tingkat negatif. Pekan lalu, sterling berada di bawah tekanan tinggi karena pembicaraan antara Inggris dan UE tentang hubungan di masa depan terhenti tanpa kemajuan apa pun pada masalah utama.
Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD bearish, dan kini pair berada di posisi 1,3116 yang lebih tinggi dari posisi resisten kuatnya. Jika pair berhasil menembus 1.3150 akan lanjut ke resisten kuatnya di 1,3170-1,3260. Namun jika terjadi koreksi akan meluncur ke posisi 1,3050, jika tembus akan turun ke support kuatnya di 1,3000-1,2935.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
