Rekomendasi Harga Minyak 28 Agustus 2020: Dorongan Naik Tertekan Lolosnya Teluk Persia dari Laura

574

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak WTI bergerak naik turun disekitar $43.00 selama perdagangan sesi Asia Jumat pagi. Benchmark energy ini baru-baru ini mengalami penurunan dengan topan badai Laura tidak bergerak menghancurkan teluk Persia.

Selain itu, hal lain yang menekan harga minyak adalah menguatnya dolar AS setelah Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell  mengatakan bahwa pergerakan kebijakan dari bank sentral AS ini hanya mengijinkan kelebihan angka inflasi yang moderat, sekalipun masih dalam tren yang bullish.

Pernyataan kebijakan dari Powell belum sepenuhnya diperhitungkan pasar dan apabila pergerakan dari Powell ini dikonfirmasi, hal ini bisa memicu kejatuhan dolar AS dan kenaikan poundsterling. Sementara inflasi masih jauh dari kondisi yang mengkuatirkan dan tingkat bunga sudah diatur untuk tetap disekitar nol persen selama sampai 2022, pergerakan dari Powell ini dalam jangka panjang akan membebani dolar AS. Apabila para investor melihat ongkos pinjam rendah untuk jangka waktu yang lebih lama, imbal hasil treasury AS bisa jatuh, dan menyeret dolar AS bersama kejatuhannya.

Selain itu ketidak pastian mengenai stimulus fiskal dari pemerintah AS juga membebani harga minyak mentah dunia.

Sebaliknya sentimen pasar yang bagus, menurunnya persediaan minyak AS, dan kebijakan para produsen minyak untuk memangkas produksinya semua memainkan peran membuat para pembeli minyak tetap ada. Dan melemahnya dolar AS juga masih bisa mendorong naik bagi minyak WTI.

Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $42.52 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $41.94 dan $41.39. Sedangkan “Resistance” terdekat menunggu di $43.65 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $44.19 dan kemudian $44.77.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here