Harga Minyak Anjlok 6 Persen Tertekan Kekhawatiran Penurunan Permintaan

648

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak anjlok sekitar 5% pada hari Selasa (08/09), tertekan oleh kekhawatiran bahwa pemulihan permintaan dapat melemah karena infeksi virus korona masih melanda seluruh dunia.

Kasus virus corona meningkat di 22 dari 50 negara bagian AS, analisis Reuters menunjukkan pada liburan akhir pekan Hari Buruh. Infeksi baru juga meningkat di India dan Inggris.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun $ 2,41, atau 6,0%, diperdagangkan pada $ 37,36 per barel.

Minyak mentah Brent turun $ 1,58, atau 3,76%, diperdagangkan pada $ 40,43 per barel.

Pada hari Senin, minyak mentah jatuh setelah perusahaan minyak negara Arab Saudi Aramco memangkas harga jual resmi bulan Oktober untuk minyak ringan Arabnya, sebuah tanda permintaan mungkin tersendat.

Kedua patokan minyak telah turun dari kisaran yang mereka perdagangkan sepanjang Agustus. Brent telah jatuh lebih dari 8% sejak akhir Agustus.

Namun, minyak telah pulih dari posisi terendah bersejarah yang dicapai pada bulan April, berkat rekor pemotongan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +. Para produsen akan bertemu pada 17 September untuk meninjau pasar.

Minyak mentah juga mendapat dukungan dari dolar AS yang lebih lemah, meskipun mata uang AS naik pada hari Selasa.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak bergerak lemah dengan kekuatiran pelemahan ekonomi dan pelemahan permintaan, paska PDB kuartal kedua zona Eropa negatif kembali. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 37,00-$ 36,27. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 37,63-$ 37,95.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here