(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada hari Senin turun ke terendah 1 ¼ bulan karena cuaca di Brazil dan Vietnam mendukung pertumbuhan tanaman kopi sehingga diperkirakan hasilnya akan meningkat.
Harga kopi Arabika Desember di ICE New York pada hari Senin ditutup turun $1.5 (1.32%) menjadi $112 dan harga kopi Robusta Januari di ICE London turun 0.73%.
Somar Meteorlogia pada hari Senin mengatakan bahwa di daerah Minas Gerais, daerah perkebunan kopi terbesar di Brazil curah hujannya 20 mm mulai hari Rabu, sehingga mempercepat pohon kopi berbunga dan meningkatkan hasil panen Brazil di 2020/21.
Vietnam’s National Weather Forecast Center pada hari Senin mengatakan bahwa di Central Highlands, daerah perkebunan kopi terbesar di Vietnam akan turun hujan mulai 30 September.
Turunnya harga kopi Arabika juga akibat melemahnya real Brazil ke terendah 3 minggu terhadap dolar. Melemahnya real membuat harga kopi Arabika Brazil menjadi lebih murah sehingga ekspor akan meningkat.
Harga kopi di awal bulan pada tanggal 4 September sempat naik ke tertinggi 8 ½ bulan karena cuaca kering di Brazil, akibat dari badai La Nina di laut Pasifik membuat kelembaban di Brazil pada kuartal keempat berada di bawah rata-rata.
Hasil pengamatan ICE pada hari Jumat bahwa persediaan kopi Arabika turun ke 20 ½ tahun terendah menjadi 1.109 juta kantong, demikian juga dengan persediaan kopi Robusta di 28 Agustus turun ke 20 minggu terendah di 10,908 lot.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $115 dan berikut ke $113 sedangkan resistant pertama di $124 dan berikut $128.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido