IHSG Dibuka Anjlok Pagi Ini Dipicu Melemahnya Pasar Global

468

(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG pagi ini dibuka anjlok 2.41% atau 67.38 poin ke level 4849.05 dengan seluruh sektor berada di zona merah dengan pelemahan terbesar terjadi di sektor industry dasar yang turun 1.90 persen.

IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 4873 sampai 4754 dan resistence di level 4984 sampai 5050.

Mayoritas bursa saham utama Asia pagi ini menunjukkan pelemahan tajam mengikuti anjloknya Wall Street tadi malam yang dipicu oleh naiknya kekhawatiran akan pemulihan ekonomi global. Investor saat ini sedang menantikan data mingguan yang diperkirakan akan menunjukkan klaim pengangguran AS yang akan turun sedikit namun tetap tinggi yang menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu masih jauh dari pemulihan. Prediksi tersebut muncul setelah seorang pejabat Federal Reserve mengatakan akan sulit meningkatkan lapangan kerja tanpa stimulus pemerintah lebih lanjut.

Indeks Nikkei 225 melorot lagi 0.66% atau 155.07 poin ke level 23191.42 demikian juga dengan indeks Hangseng yang anjlok 1.70% atau 403.09 poin ke level 23339.42 dan indeks Shanghai SSEC turun tajam 1.08% atau 35.53 poin ke level 3244.18.

Nilai tukar rupiah juga terlihat melemah pagi hari ini, dibuka di level Rp.14.825 per dolar AS, melemah 0.07% dibandingkan penutupannya kemarin yaitu di level Rp.14.815 per dolar AS. Ringgit Malaysia menjadi mata uang yang melemah terdalam di kawasan Asia dengan penurunannya yang sebesar 0.48 persen.

Harga emas keluaran ANTAM juga terlihat turun, dibuka dengan harga Rp.1.002.000 per gram, lebih murah Rp.5000 dibandingkan harga penutupannya kemarin yaitu di harga Rp.1.007.000 per gram. Sementara harga emas dunia di pasar spot berada di USD 1.858,08 per ons troi, turun 0.3% dibandingkan harga penutupannya kemarin. Demikian juga dengan harga emas di bursa berjangka dunia COMEX, untuk pengiriman Desembert 2020 juga anjlok 0.3% ke level Rp.1862,30 per ons troi. Tekanan bagi emas dunia datang dari menguatnya indeks dolar AS yang bertahan di sekitar level tertingginya dalam delapan minggu terhadap mata uang saingannya.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here