(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mengalami penurunan ke $42.20 setelah gagal menembus “resistance” yang solid di $43.00 per barel.
Meningkatnya kembali keprihatinan terhadap permintaan ditengah kenaikan pandemik yang tidak pernah berhenti dan dampaknya terhadap pemulihan kembali ekonomi telah datang kembali ke pasar. Hal ini sempat memicu komoditi emas hitam untuk jatuh ke kerendahan selama dua hari di zona $41.00 dan menghapus optimisme akan berita dari Pfizer dan vaksinnya.
Selain itu, Energy Information Administration (EIA) memperkirakan permintaan minyak global turun hampir 9 juta barel per hari pada tahun ini, sementara persediaan bisa meningkat lebih dari 1 juta barel per hari secara basis bulanan pada bulan November.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $41.03 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $40.42 dan kemudian $38.69. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $42.75 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $43.88 dan kemudian $45.60.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
