Sukses Pak Luhut, Bawa Investasi AS Ke Indonesia Rp.28 Triliun, Emiten Karya Berkibar

1024

(Vibiznews – IDX Stocks) – Saham emiten konstruksi pelat merah atau BUMN karya kompak melesat dalam waktu kurang dari sejam sejak perdagangan dibuka, Selasa (24/11/2020).

Pada penutupan Sesi I, perdagangan bursa hari ini, berdasarkan data RTI, saham PT PP (Persero) Tbk naik 30 poin atau 2,47% atau 30 poin ke level 1.245 dan jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 54.94 miliar saham. Kenaikan harga saham siang ini  membuat saham PTPP melesat 33,87 persen dalam sebulan terakhir.

Saham anak usaha PTPP, yaitu PT PP Presisi Tbk. ikut melonjak. Saham berkode PPRE itu naik 14 poin atau 6.31 persen ke level 236. Sehingga dalam sebulan terakhir saham PPRE telah melompat naik 24.87 persen.

BUMN karya lain yang mencetak kenaikan harga saham di awal perdagangan hari ini adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Saham berkode WSKT terpantau  naik pada awal perdagangan namun jelang penutupan Sesi I ditutup turun 0.46% atau 5 poin ke harga Rp.1090 per lembar. Dalam sebulan terakhir, saham WSKT sudah naik 42,48 persen.Saham PT Adhi Karya (Persero) juga melambung. Saham berkode ADHI ini melonjak 4.88 persen ke harga Rp.1075 per lembarnya. Dan dalam sebulan terakhir harga saham ADHI sudah membubung 86,96 persen.

Untuk diketahui, BUMN karya menjadi garda terdepan dalam pembangunan proyek strategis nasional (PSN). BUMN karya mendapat kontrak anyar dengan nilai cukup besar di setiap PSN dan menjadi andalan dalam menopang kinerja.

Pekan lalu, CEO United States International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LoI) untuk menginvestasikan sebesar US$2 Miliar atau Rp28 Triliun dari DFC kepada Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund Indonesia (SWF – Indonesia) – di Washington DC pada Hari Kamis (19/11/2020).

Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan turut menyaksikan penandatanganan tersebut.  Sebagai bagian dari reformasi ekonomi, pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya.

Dikutip dari siaran pers Kemenko Maritim dan Investasi (Marves), kerja sama ini akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia.

DFC salah satu yang tengah melakukan evaluasi komprehensif terhadap investasinya di Indonesia, sehingga bisa ikut menarik sektor swasta AS berinvestasi di pasar dengan potensi ekonomi yang besar seperti Indonesia.

IDFC dan pemerintah sendiri telah melakukan pembicaraan terkait dengan kerja sama ini sejak awal tahun.

Oktober lalu, US IDFC dan Luhut sempat bertemu di Jakarta. US IDFC merupakan lembaga pembiayaan investasi yang dibentuk atas mandat Kongres Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada investasi di negara-negara berkembang.

Saat itu merupakan kunjungan Adam kedua kalinya ke Indonesia. Januari lalu selain bertemu Menko Luhut, Adam juga diterima oleh Presiden Joko Widodo. Baik Luhut dan CEO US IDFC kembali bertemu di AS minggu lalu.

Indonesia sendiri akan membentuk sovereign wealth fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi. Pemerintah berharap LPI bisa menarik dana investasi hingga mencapai tiga kali lipatnya atau sekitar Rp225 triliun. “Kami menggunakan model SMF internasional sebagai standar best practice-nya,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Lembaga ini bakal diawasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Anggota Perumus LPI sekaligus Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Robertus Bilitea menjelaskan bahwa rancangan LPI sudah disetujui untuk masuk dalam UU Cipta Kerja, lembaga ini akan membutuhkan modal dan aset.

Sumber modal dan aset yang dimaksud akan berasal dari dua kementerian, yakni Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Robertus mengatakan, jumlah modal dan aset untuk pengelolaan dana abadi alias sovereign wealth fund ini (SWF) cukup besar.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here