(Vibiznews – Commodity) Setelah menyentuh ketinggian baru selama 8 bulan diatas $46.00, harga minyak mentah benchmark AS, West Texas Intermediate (WTI) melemah sebagian disebabkan karena aksi ambil untung dan sebagian karena munculnya kembali keprihatinan mengenai permintaan.
Harga minyak WTI turun untuk pertama kalinya setelah kenaikan selama enam hari berturut-turut. Penyebab penurunan tiba-tiba terhadap harga minyak mentah ini adalah aksi ambil untung ditengah keuntungan bulanan yang sangat kuat dan datangnya lagi kekuatiran mengenai permintaan minyak mentah ditengah kenaikan pandemik coronavirus yang tidak tertahankan.
Sebelumnya, Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan di dalam persediaan minyak mentah AS sekitar 750.000 barel selama minggu lalu, sejalan dengan penurunan inventori minyak mentah yang dilaporkan pada hari Selasa oleh American Petroleum Institute (API).
Meskipun mengalami koreksi turun, harga minyak WTI ditutup dengan kenaikan di dalam setiap minggu di bulan November, naik sekitar 37% sejak berada pada posisi terendah di area $34 pada tanggal 1 November.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $45.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $43.04 dan kemudian $40.12. Kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $45.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $46.32 dan kemudian $48.39.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido