(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (17/12) terpantau menguat terbatas 5,301 poin (0,09%) ke level 6.118,683 setelah dibuka melemah ke level 6.106,251. IHSG fluktuatif di dua zona diintip profit taking pada posisi 10,5 bulan lebih tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif di tengah investor mengkhawatirkan kenaikan terus kasus virus sembari mencermati kebijakan Bank of Japan yang melanjutkan dukungan pembiayaan korporasi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat tipis 0,04% atau 6 poin ke level Rp 14.116, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah melemah 6 hari di sesi sebelumnya; bangkit dari 2,5 tahun lebih terendahnya setelah tertekan prospek stimulus fiskal AS yang mendekat serta harapan deal perundingan Brexit. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.122.
Mengawali perdagangannya, IHSG terkoreksi 7,131 poin (0,12%) ke level 6.106,251. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,833 poin (0,19%) ke level 966,853. Siang ini IHSG menguat 5,301 poin (0,09%) ke level 6.118,683. Sementara LQ45 terlihat turun 0,45% atau 4,388 poin ke level 964,298.
Siang ini sembilan dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor agri yang menanjak 1,93%, diikuti sektor properti yang naik 1,80%.
Tercatat sebanyak 243 saham naik, 213 saham turun dan 160 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk sangat ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 939,33 kali transaksi sebanyak 19,04 miliar lembar saham senilai Rp 12,536 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya mixed bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,14%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,67%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain BRI Agro (AGRO) 10,36%, BRI Syariah (BRIS) 8,45%, Adhi Karya (ADHI) 7,77%, dan Ciputra (CTRA) 5,73%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini fluktuatif ditahan profit taking pada posisi 10,5 bulan lebih tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif di tengah investor mengkhawatirkan kenaikan terus kasus virus. Berikutnya IHSG kemungkinan akan diintip profit taking di sekitar overbought area-nya namun tetap bullish, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.242 dan 6.312. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.911, dan bila tembus ke level 5.775.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



