Market Outlook Soft Commodities : Coffee – Sugar – Cocoa

1385

(Vibiznews – Column) – Gambaran pergerakan pasar dari  produk soft commodities kopi, gula dan kakao yang diperdagangkan di bursa berjangka ICE New York dan  ICE London pada tahun 2020 dan perkiraan pada tahun 2021.

Review Pergerakan Pasar di tahun 2020 ini yang membuat harga soft commodities bergerak  adalah:

  1. Pandemi dari covid 19, pada awal-awal pandemi negara-negara melakukan lockdown sehingga restoran, cafe dan tempat wisata ditutup, akibatnya permintaan bahan makanan berkurang sehingga permintaan kopi, gula dan coklat berkurang. Pada saat lockdown dibuka antara bulan Mei maka permintaan akan soft commodities mulai meningkat dan harga mulai bergerak lagi.

Namun terjadi gelombang ke 2 pandemi covid yang dimulai bulan Nopember kembali          terjadi  lockdown di negara-negara Eropa sampai dengan awal musim Semi 2021.

  1. Cuaca  buruk di daerah penghasil   kopi di Brazil dan Vietnam, demikian juga untuk gula di Brazil dan Thailand. Cuaca yang kering  membuat tanaman terganggu sehingga hasil tanaman berkurang, bahkan diperlukan irigasi khusus.
  2. Kurs dari negara penghasil, kurs Real Brazil, Indeks Dolar dan Poundsterling

Adapun pergerakan soft commoditas masing-masing sebagai berikut:

KOPI

 Pergerakan harga kopi pada 2020 :

Harga terendah pada tahun 2020 di bulan Mei di harga $103. 21, dan harga tertinggi  di bulan Agustus di harga $129.75.

Negara penghasil kopi terbesar:

Kopi Arabika :

  1. Brazil
  2. Colombia

Kopi Robusta:

  1. Vietnam

Pergerakan harga kopi pada 2020 dipengaruhi  oleh:

Pergerakan  pasar  global :

  • Produksi kopi  dunia  di 2019/20 ( Oktober – September) turun  6%  dari tahun lalu menjadi   168.553  juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global turun 0.9% dari tahun lalu menjadi 167.592 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi dunia di 2019/20    akan menjadi surplus  961,000 kantong dari  perkiraan sebelumnya 2.265  juta  kantong di 2018/2019  menurut ICO.
  • Produksi kopi Arabika global di 2019/20 turun 5.1% dari tahun lalu menjadi 95.732 juta kantong
  • Produksi kopi robusta global naik 3.2% dari tahun lalu menjadi 72.822 juta kantong.

Pergerakan Produksi dari  Pernegara Produsen :

  • Produksi kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan naik 14.5% dari tahun lalu menjadi 67.9 juta kantong menurut FAS (Foreign Agricultural Service)
  • Produksi kopi Arabika Colombia turun 4% dari tahun lalu menjadi 1.443 juta kantong menurut Colombia Coffee Growers Federation .

Pergerakan Ekspor Kopi:

  • Ekspor kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan meningkat menjadi 2 juta kantong.
  • Ekspor kopi Arabika Colombia naik 9 % dari tahun lalu menjadi 1.271 juta kantong Colombia Coffee Growers Federation
  • Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Nopember  turun 3.0% dari tahun lalu menjadi 1.43 MMT menurut General Departement of  Vietnam Customs

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $123 dan berikut ke $116 sedangkan resistan pertama di $128 dan berikut ke $130.

GULA

Pergerakan harga gula di 2020

Harga terendah pada bulan Maret di $11.41 dan harga tertinggi di bulan Desember $15.23

Negara penghasil gula terbesar:

Gula tebu :

  1. Brazil
  2. India
  3. Thailand

Produsen gula bit:

  1. Perancis

Pergerakan Harga gula di 2020 dipengaruhi oleh :

Pergerakan pasar gula  global

  • Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 0.9% dari tahun lalu menjadi 171.1 MT  setelah turun 8.4%  di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit  5  MMT  surplus 1.86 MMT di 2019/20 menurut ISO.

Pergerakan produksi gula per negara produsen

  • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan  akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20  menurut CONAB.
  • Perkiraan produksi gula India di 2020/21 akan naik 16.8% dari tahun lalu menjadi 33.76 MMT menurut USDA-Foreign Agricultural Service (FAS).
  • Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun 13% dari tahun lalu menjadi terendah 11 tahun sebesar 7.2 MMT karena cuaca kering.
  • Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2020/21 turun 5.6% dari tahun lalu menjadi 16.05 MT karena cuaca kering menurut FAS- USDA.
  • Perkiraan produksi gula bit di Perancis, negara produsen gula beet terbesar di Uni Eropa akan turun ke jumlah terendah 19 tahun menjadi 27.2 MMT turun dari perkiraan Oktober sebesar 30.5 MMT karena kekeringan menurut France’s Agricultural Ministry.

Pergerakan ekspor gula per negara produsen:

  • Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 akan naik 3.5% menjadi 6 MMT menurut USDA-Foreign Agricultural Service (FAS).

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $14.60 dan berikut ke $14.30 sedangkan resistant pertama di $15.10 dan berikut ke $15.30.

KAKAO

Pergerakan harga kakao:

Harga terendah dibulan Mei di $2,185 dan harga tertinggi di bulan Nopember di $2,735.

Negara penghasil kakao:

  1. Ivory Coast
  2. Ghana

Pergerakan Pasar Kakao dipengaruhi oleh:

Pergerakan pasar kakao global:

  • Produksi kakao dunia di 2019/20 (Oktober – September) akan turun 8% dari tahun lalu menjadi 4.697 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling akan turun 3.2% dari tahun lalu menjadi 4.631 MMT penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO.
  • Perkiraan pasar Kakao 2019/20 akan surplus 19,000 MT dari defisit 48,000 MT di 2018/19. menurut ICCO

Produksi kakao per produsen:

  • Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
  • Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,500 dan berikut ke $2,440 sedangkan resistant pertama di $2,630 dan berikut ke $2,650.

Perkiraan pergerakan harga soft commodities di tahun 2021:

  • Pandemi Covid-19 gelombang ke dua masih akan mengurangi permintaan akan soft commodities, namun dengan adanya vaksin maka ditemukan solusi sehingga tidak perlu lagi lockdown, maka diperkirakan permintaan akan soft commodities akan meningkat
  • Faktor cuaca akan terus berpengaruh, cuaca yang tidak menentu membuat produksi berkurang terutama di daerah produsen soft commodities
  • Pergerakan ekonomi dunia dan pergerakan kurs dolar akan sangat mempengaruhi pergerakan harga.
  • Life style yang berubah merupakan ancaman bagi soft commodities.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here