(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik di New York ke harga tertinggi 3 ½ tahun, karena melemahnya dolar AS dan pembelian tehnikal.
Harga gula Maret di ICE New York pada hari Senin naik 27 sen ( 1.74%) menjadi $15.76 dan harga gula putih di ICE London naik 2.23%
Harga gula juga naik karena permintaan gula Asia meningkat dari Cina, negara importir terbesar ke dua dunia, import gula Cina di bulan Nopember naik 114% dari tahun lalu menjadi 710 MT dan impor dari Januari – Nopember 2020 naik 37.3% dari tahun lalu menjadi 4.36 MMT, menurut China’s General Administrations of Customs pada 24 Desember lalu.
The Indian Sugar Mills Association (ISMA) pada 24 Desember juga melaporkan bahwa produksi gula India dari 1 Oktober sampai 15 Desember meningkat 61% dari tahunlalu menjadi 7.38 MMT.
Unica juga melaporkan pada 24 Desember Produksi gula di Brazil Selatan dan Pusat pada pertengahan pertama Desember naik 70.3% dari tahun lalu menjadi 85 MT. Persentase dari tebu yang dibuat gula naik 29.51% di 2020/21 dari 15.35% di 2019/20.
Cuaca kering di Brazil membuat hasil panen tebu berkurang dan mengurangi produksi gula. Hujan yang tidak merata membuat area penanaman tebu kelembabannya masih dibawah normal. Cuaca La Nina memperpanjang kekeringan di Brazil sehingga hasil tebu berkurang.
Harga gula naik ke tertinggi 3 ½ tahun pada hari Senin, karena penggunaan vaksin corona dapat meningkatkan perekonomian global kembali.
Produksi gula di Brazil sebagai produsen terbesar di dunia, sedang panen.Ekspor India ditunda sampai awa sesi berikut, sementara produksi Thailand masih tidak sesuai dengan harapan.
Pabrik gula di India menghasilkan 11 juta ton gula pada 3 bulan pertama dari tahun pemasaran 2020/21 dimulai bulan Oktober, naik 42% dari tahun lalu.
Pabrik gula Ukraina membuat 1 juta ton gula putih di 2020/21 dimulai 1 September.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido