(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediary (WTI) naik sedikit ke $58.50 karena sedikit melemahnya dolar AS yang tertekan karena pernyataan dari Gubernur the Fed Jerome Powell yang dianggap “dovish”.
Gubernur the Fed Jerome Powell pada hari Rabu mengulangi komitmennya untuk mendukung ekonomi.
Powell mengatakan bahwa AS harus berusaha untuk mencapai “full employment” dan bahwa bank sentral AS ini tidak akan otomatis memperketat kebijakan moneternya hanya karena ada perbaikan di pasar tenaga kerja atau naiknya inflasi.
Secara keseluruhan Powell memberikan signal yang dovish yang membuat yield obligasi dan dollar AS tertekan.
Kenaikan harga minyak mentah WTI juga di dukung oleh laporan dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa angka total inventori minyak AS turun lebih dari 6 juta barel pada minggu lalu. Sebelumnya data dari American Petroleum Institute (API) juga menunjukkan penurunan inventori minyak mentah AS sebanyak lebih dari 3,5 juta barel
Namun harga minyak mentah WTI berpotensi turun. Dalam laporannya EIA memperingatkan harga minyak mentah bisa turun kembali ke $50 pada akhir tahun ini dengan para produsen dari Non OPEC kemungkinan akan menaikkan produksinya sementara OPEC dalam laporan bulanan yang terbarunya merevisi turun perkiraan permintaan minyak mentah global pada tahun 2021 dari sebelumnya 5.90 juta barel per hari, menjadi 5.79 juta barel per hari.
“Support” terdekat menunggu di $57.93 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $57.57 dan kemudian $56.77. “Resistance” yang terdekat menunggu di $58.73 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $59.17 dan kemudian $59.97.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido