(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global mencermati pernyataan ketua The Fed AS Jerome Powell yang dianggap dovish. Powel menegaskan bahwa bank sentral tidak akan menyesuaikan kebijakan sampai ekonomi terlihat membaik. Ketua The Fed itu juga tidak mengharapkan inflasi menjadi meningkat dan mengatakan bank sentral memiliki alat untuk mengatasinya jika diperlukan.
Pernyataan Dovish Powell tersebut menurunkan imbal hasil treasury AS dari posisi tertinggi dan menekan dolar AS, sebaliknya mengangkat tinggi bursa saham AS. Pergerakan dolar AS dan bursa Wall Street inilah yang juga turut mempengaruhi pergerakan pasar global.
Bagaimanakah sentimen-sentimen tersebut, baik pernyataan dovish ketua The Fed AS, penurunan imbal hasil dan dolar AS, serta lonjakan bursa Wall Street mempengaruhi pasar perdagangan global?
Dari pasar Forex, Dolar AS sebagai safe-haven merosot di dekat posisi terendah tiga tahun versus mata uang berisiko pada hari Kamis karena sinyal dovish dari Ketua Federal Reserve AS. Dolar AS merosot ke level terendah baru terhadap dolar Australia, dan bertahan di dekat posisi terendah semalam terhadap Poundsterling Inggris dan Dollar Kanada.
Dari pasar Index, Bursa Wall Street melalui indeks Dow Jones melonjak 425 poin pada hari Rabu menjadi ditutup pada rekor tertinggi. Bursa Asia ditutup pada zona hijau mengikuti kenaikan bursa Wall Street. Demikian juga bursa Eropa diperkirakan menguat mengikuti bursa AS dan Asia.
Dari pasar Komoditas, harga emas turun seiring pernyataan Dovish ketua The Fed AS, namun penurunan dibatasi pelemahan dolar AS. Sedangkan harga minyak melonjak ke posisi tertinggi 13 bulan seiring pelonggaran kebijakan The Fed AS dan penurunan produksi AS karena cuaca dingin di Texas.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
