(Vibiznews – IDX Stocks) – Emiten pelayaran PT Temas Tbk. menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp350 miliar tahun ini.
Direktur Temas Faty Khusumo menjelaskan capex senilai Rp350 miliar itu tidak hanya akan digunakan untuk ekspansi armada namun juga mencakup perawatan kapal dan peralatan.
“Pendanaan semuanya dari kas internal dan perbankan,” kata Faty dalam paparan publik, Jumat (11/6/2021).
Direktur PT Temas Shipping Harry Haryanto menambahkan perseroan berencana membeli 13 kapal baru tahun ini, karena perseroan akan menjalankan rute baru tahun ini khususnya ke Indonesia bagian timur hingga ke luar negeri. “Total 13 kapal untuk melewati rute-rute khusus,” ujar Harry.
Adapun, TMAS telah menambah dua unit kapal kargo dengan kapasitas masing-masing 8.000 DWT dan crane yang mampu mengangkut muatan maksimal 350 MT sekali angkut untuk membawa barang dari dan ke luar negeri.
Hingga semester I/2021, TMAS secara konsolidasian telah mengakuisisi 11 unit kapal. Degan demikian total armada perseroan mencapai 50 unit dengan kapasitas angkut sebesar 35.123 TEUs atau 519.223 DWT.
Untuk melengkapi bisnis perseroan, TMAS juga meluncurkan KlikTemas, sebuah sistem untuk proses digitalisasi dan globalisasi, pada tahun ini. “Dengan adanya sistem ini diharapkan para customer dapat lebih dimudahkan dalam menggunakan jasa kami, mulai dari proses booking muatan sampai kepada proses pengambilan muatan di pelabuhan tujuan,”tutur Harry.
Emiten pelayaran PT Temas Tbk. ini juga akan menebar dividen senilai Rp250 miliar kepada pemegang saham.
Hal itu diputuskan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 hari ini, Jumat (11/6/2021).
Direktur Utama Temas Sutikno Khusumo menjelaskan pembagian dividen tunai senilai Rp250 miliar. Adapun, Rp50 miliar diambil dari laba bersih tahun 2020 sedangkan Rp200 miliar diambil dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya pada 2020.
Baca Juga : Ekspansi Bisnis, Temas (TMAS) Tambah 9 Kapal Tahun Depan
“Sehingga para pemegang saham akan memperoleh dividen Rp43,82 per saham,” kata Sutikno, Jumat (11/6/2021).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten dengan kode saham TMAS membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,26 persen menjadi Rp2,66 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,51 triliun.
Namun, laba bersih perseroan terpantau turun 32,48 persen secara tahunan menjadi Rp62,78 miliar dari sebelumnya Rp92,99 miliar.
Sutikno menambahkan secara grup Temas, perseroan telah melakukan pengembagan di bidang usaha pelabuhan dan depot peti kemas pada 2020. Tak hanya itu, TMAS juga berpartisipasi dalam program tol laut yang dicanangkan pemerintah.
“Tahun lalu kami berpartisipasi di dalam 3 rute Tol Laut yaitu Trayek T-1, T-11, dan T-17,” imbuh Sutikno. Di sepanjang tahun lalu, TMAS melakukan ekspansi armada dengan menambah 6 unit kapal. Dengan penambahan itu, kapasitas angkut armada TMAS mencapai 30.395 TEUs atau 445.792 DWT per akhir 2020.
Adapun penambahan armada disebut bertujuan mengakomodir kebutuhan segmentasi terkait rute pelayaran untuk pelabuhan kecil dan menengah.
Pergerakan saham TMAS milik emiten ini dimulai dengan turun tipis 2 poin dibandingkan harga penutupannya kemarin sore yakni Rp.366 per lembar.
Namun kemudian berhasil memasuki zona hijau dan terus menguat sampai penutupan Sesi I perdagangan bursa siang ini. Ditutup naik 16.39% atau 60 poin ke harga Rp.426 per lembar.
Saat ini saham TMAS berada pada harga tertingginya dalam 52 minggu. Dimana harga tersebut 352.63% diatas harga terendah 52 minggunya yakni di harga Rp.95 per lembar.
Valuation saham TMAS, memiliki nilai PER 39.07 dimana di industry nya berada di 74.43 dan kapitalisasi pasar mencapai Rp.2.45 triliun.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang
