(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Untuk minggu depan, pasar akan mencerna komentar para pejabat the Fed yang saling bertentangan, antara Jerome Powell yang dovish dan anggota lainnya yang cenderung hawkish.
- Pasar juga akan mencermati data ekonomi penting, PMI Manufaktur dan Jasa dari Amerika dan Eropa.
- Pasar juga terus memonitor perkembangan dari varian baru virus corona Delta yang setelah memukul kawasan Asia dan naiknya kasus baru di beberapa negara di Eropa.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 190.2 juta orang terinfeksi di dunia dan 4.04 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.
Pasar saham dunia terpantau variatif, harga emas lanjut menguat, dan US dollar agak menguat.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 19-23 July 2021.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat dalam pasar yang fluktuatif, terdorong sebagai safe haven di tengah kenaikan kasus Covid di dunia, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat terbatas ke 92.72. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun tipis ke 1.1801. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1975 dan kemudian 1.2147, sementara support pada 1.1772 dan 1.1704.
Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3755 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.4001 dan kemudian 1.4133, sedangkan support pada 1.3731 dan 1.3670. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 110.03. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 111.64 dan 112.23, serta support pada 109.53 serta level 107.47. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7397. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7612 dan 0.7726, sementara support level di 0.7392 dan 0.7373.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terpicu oleh the Fed yang dovish. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,003. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,850 dan 29,481, sementara support pada level 27,419 dan 27,002. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28,005. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28,339 dan 29,395, sementara support di 26,861 dan 26,670.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terkoreksi oleh kekhawatiran naiknya inflasi dan profit taking dari rekornya. Dow Jones secara mingguan melemah tipis ke level 34,687.86, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 35,003 dan 35,092, sementara support di level 33,751 dan 33,271. Index S&P 500 minggu lalu terkoreksi ke level 4,327.8, mencetak rekor baru, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,373 dan 4,450, sementara support pada level 4,218 dan 4,139.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau kembali menguat di minggu keempatnya, terpicu oleh the Fed yang masih dovish, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,812.25 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1869 dan berikut $1903, serta support pada $1750 dan $1721.
Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido