(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global mencermati dua buah sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar global. Pada hari Kamis dinihari nanti akan dirilis risalah pertemuan FOMC dari The Fed, dan pada Kamis malam akan dirilis data Jobless Claim AS pekan lalu.
Federal Reserve akan menerbitkan risalah pertemuannya dari pertemuan Juli. Pelaku pasar akan mencari petunjuk tentang kapan bank sentral dapat mulai mengurangi kembali program pembelian obligasinya. Sejak pertemuan Juli itu, ada peningkatan dukungan dari dalam The Fed untuk mengumumkan pengurangan pada bulan September dan kemudian memulainya pada bulan Oktober. Imbal hasil Treasury 10-tahun AS sedikit menguat menjelang rilis pertemuan The Fed.
Sedangkan Kamis malam akan dirilis data jobless claim AS pekan lalu yang diindikasikan menurun. Penurunan jobless claim dapat memberikan dukungan bagi penguatan tenaga kerja AS.
Bagaimanakah pengaruh risalah pertemuan The Fed dan data jobless claim bagi pasar perdagangan global?
Dari Pasar Forex, Dolar AS mencapai level tertinggi sembilan bulan terhadap euro, dimana investor telah menghindari mata uang berisiko dan beralih ke mata uang safe haven seperti dolar AS. Poundsterling juga melemah setelah data inflasi Inggris terealisir turun. Dolar Australia dan Kanada yang terkait komoditas berada di dekat posisi terendah baru-baru ini terhadap dolar karena suasana pasar tetap berhati-hati.
Dari Pasar Index, bursa saham global cenderung melemah seperti bursa AS dan Eropa, sementara bursa Asia sebagian besar naik.
Pergerakan pasar saham masih berhati-hati mencermati kebijakan The Fed, yang diperkirakan mengurangi pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Dari Pasar Komoditas, harga emas turun seiring penguatan dolar AS. Namun prospek penguatan emas masih ada dengan adanya kekhawatiran penyebaran virus delta di berbagai negara, dimana investor akan mencari aset safe haven seperti emas. Sedangkan harga minyak naik terpicu penurunan pasokan minyak mentah mingguan AS.