(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (11/10) terpantau melemah 19,457 poin (0,30%) ke level 6.462,313 setelah dibuka turun ke level 6.473,663. IHSG terkoreksi profit taking dari posisi 8,5 bulan lebih tertingginya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini bias menguat dipimpin Hang Seng sementara Wall Street minggu lalu masih membukukan gain.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,05% atau 11 poin ke level Rp 14.215, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah melemah di sesi global sebelumnya; menyentuh posisi 2 tahun lebih tertingginya terhadap yen oleh ekspektasi pasar akan dimulainya tapering the Fed pada November ini. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.222.
Mengawali perdagangannya, IHSG terkoreksi 8,107 poin (0,13%) ke level 6.473,663. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,521 poin (0,16%) ke level 938,362. Siang ini IHSG melemah 19,457 poin (0,30%) ke level 6.462,313. Sementara LQ45 terlihat naik 0,14% atau 1,274 poin ke level 941,157.
Siang ini tiga dari sebelas sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor energi yang menanjak 1,58%, diikuti sektor industry dasar yang naik 0,30%.
Tercatat sebanyak 225 saham naik, 257 saham turun dan 165 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 874.571 kali transaksi sebanyak 14,857 miliar lembar saham senilai Rp 8,015 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat bias menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 1,60%, dan Hang Seng yang naik 1,93%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Merdeka Cooper (MDKA) 9,12%, Adaro (ADRO) 4,41%, Timah (TINS) 3,77%, dan Vale (INCO) 2,28%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi profit taking dari level 8,5 bulan tertingginya, sedangkan bursa kawasan Asia menguat dipimpin Hang Seng oleh bargain hunting. Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona profit taking karena berada di area overbought-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.496 dan 6.505. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.202, dan bila tembus ke level 6.086.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido