Pergerakan Pasar Terbatas, Omicron Semakin Diabaikan — Global Market Outlook, 13-17 December 2021 by Alfred Pakasi

1288

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Rilis data inflasi CPI AS yang mencapai 39 tahun tertingginya dipandang pasar sesuai dengan estimasi.
  • Pasar mencermati perkembangan penyebaran varian Omicron, meskipun kelihatannya sudah mulai diabaikan karena Omicron tidak mematikan.
  • Pasar tetap fokus pada prospek pengetatan kebijakan moneter the Fed yang lebih cepat.
  • Minggu depan pasar akan digerakkan oleh hasil pertemuan FOMC the Fed.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 269.4 juta orang terinfeksi di dunia dan 5.31 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.

Pasar saham dunia terpantau menguat, harga emas cenderung stabil, dan US dollar melemah terbatas.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 13-17 December 2021.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan kembali sideways di minggu ketiganya dan berakhir melemah tipis, di bawah sekitar 17 bulan tertingginya, dengan rilis inflasi CPI yang sejalan estimasi yang membuat prediksi kenaikan suku bunga the Fed tahun depan tetap sama, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun tipis ke 96.05. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik tipis ke 1.1316. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1570 dan kemudian 1.1616, sementara support pada 1.1185 dan 1.1100.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat terbatas ke level 1.3267 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3513 dan kemudian 1.3698, sedangkan support pada 1.3160 dan 1.3134. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 113.33. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.52 dan 115.92, serta support pada 112.53 serta level 111.51. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7169. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7236 dan 0.7371, sementara support level di 0.6993 dan 0.6921.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat di antara perkembangan varian omicron yang sudah ada vaksinnya dari BioNTech-Pfizer. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,437. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,333 dan 29,960, sementara support pada level 27,594 dan 27,293. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 23,995. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25,747 dan 26,560, sementara support di 23,175 dan 23,124.

Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir bangkit menguat dan rally sepekan, dengan S&P 500 mencetak rekor barunya, mengabaikan data inflasi CPI yang mencapai 39 tahun tertingginya, dengan angka inflasi 6.8% yoy dipandang pasar sesuai estimasi. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 35,971, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 36,317 dan 36,416, sementara support di level 34,007 dan 33,785. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level rekornya di 4,718.4, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,728 dan 4,744, sementara support pada level 4,495 dan 4,445.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah terbatas di minggu keempatnya, bergerak rangebound di tengah kenaikan inflasi AS serta emas sebagai safe haven akibat perkembangan varian Omicron, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah tipis ke level $1,782.87 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1877 dan berikut $1903, serta support pada $1758 dan $1745.

 

Pasar yang terkadang naik turun acapkali memberikan sinyal ketidakjelasan pasar. Ini menimbulkan juga kebingungan keputusan investasi yang tepat pada saat ini. Sebagian investor kemudian memilih undur dulu dari pasar, di mana adakalanya kemudian terlambat ambil keputusan sehingga kehilangan kesempatan berharga yang jarang datang dalam dunia investasi. Sementara investor lain memanfaatkan situasi dengan “choppy trading” sehubungan dengan pasar yang berfluktuasi. “Kejelasan” menjadi kata kunci yang ditunggu banyak investor dewasa ini. Jika itu kebutuhan Anda, tengoklah kepada Vibiznews.com, media investasi online dalam negeri dengan global coverage yang detail tiap harinya. Simak terus ulasan berita, analisis dan rekomendasi instan yang selalu tersedia. Sekali lagi disampaikan terima kasih bagi Anda yang terus bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here