Pengetatan Kebijakan Moneter dan Munculnya Restriksi Baru — Global Market Outlook, 20-24 December 2021 by Alfred Pakasi

1162

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Dilakukannya aksi pengetatan moneter sejumlah bank sentral global, dengan the Fed mempercepat program tapering, BOE menaikkan suku bunga acuannya, dan ECB bertambah hawkish.
  • Untuk minggu depan, pasar akan mencermati arah dan dampak dari hasil pertemuan ketiga bank sentral global yang memperketat kebijakan moneternya.
  • Pasar akan terus memonitor perkembangan kasus Covid dengan varian Omicron yang memunculkan restriksi baru di Korea, Australia dan Jepang, sementara di Eropa memperketat perbatasannya.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 273.9 juta orang terinfeksi di dunia dan 5.36 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.

Pasar saham dunia terpantau melemah, harga emas rebound, dan US dollar kembali menguat.

Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 20-24 December 2021.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan menguat di antara semakin kuatnya ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed serta sentimen risk-off karena penyebaran varian Omicron yang menimbulkan pengetatan di Eropa, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir naik ke 96.67. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau turun ke 1.1236. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1570 dan kemudian 1.1616, sementara support pada 1.1185 dan 1.1100.

Pound sterling minggu lalu terlihat melemah terbatas ke level 1.3236 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3513 dan kemudian 1.3698, sedangkan support pada 1.3160 dan 1.3134. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 113.70. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.52 dan 115.92, serta support pada 112.53 serta level 111.51. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7123. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7236 dan 0.7371, sementara support level di 0.6993 dan 0.6921.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum variatif sembari mencermati kebijakan pengetatan moneter sejumlah bank sentral global namun Jepang masih pertahankan kebijakan sangat longgarnya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 28,545. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,333 dan 29,960, sementara support pada level 27,594 dan 27,293. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23,193. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25,747 dan 26,560, sementara support di 23,155 dan 23,124.

Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir melemah di antara tren kebijakan pengetatan moneter dan concern investor atas memanjangnya pandemi. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 35,365, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 36,317 dan 36,416, sementara support di level 34,007 dan 33,785. Index S&P 500 minggu lalu turun dari rekornya ke level di 4,632.0, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,728 dan 4,744, sementara support pada level 4,495 dan 4,445.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau bangkit menguat sebagai safe haven asset oleh berlanjutnya penyebaran virus varian Omicron dan melajunya inflasi, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,798.16 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1877 dan berikut $1903, serta support pada $1758 dan $1745.

 

Menjelang akhir tahun 2021, apa yang akan terjadi di pasar investasi? Volume pasar biasanya berkurang karena para trader dan investor global sedang berlibur dalam suasana Natal dan Tahun Baru. Namun belum tentu pasar tidak bergerak atau “range-bound” saja. Ada kalanya ini kesempatan bagi sejumlah investor kakap untuk menggerakkan pasar selagi volume agak sepi. Kita lihat saja nanti. Masih ada kesempatan berinvestasi bagi Anda di akhir tahun. Bagi Anda yang mau berlibur, tentunya ini kesempatan yang manis bersama dengan keluarga. Tetap sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here