(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan mengakhiri perdagangan tahun ini dengan perdagangan yang lesu pada hari Kamis Kamis (30/12/2021), hingga membuat Kospi alami tekanan lanjutan. Kurangnya momentum penggerak pasar di akhir tahun membuat investor mengamankan portofolionya.
Untuk pergerakan indeks Kospi sepanjang tahun 2021 hanya alami kenaikan tipis sebesar 3,63% dibandingkan dengan penutupan tahun lalu di 2.873,47, tahun ini Kospi berakhir di 2.977,65.
Indeks dibuka lebih tinggi, tetapi berfluktuasi antara zona positif dan negatif sepanjang sesi sebelum akhirnya memperpanjang penurunannya untuk sesi kedua berturut-turut. Investor membukukan keuntungan dalam aksi profit takingnya setelah kenaikan harga saham yang signifikan pada periode bulan terakhir tahun ini, dimana indeks utama Kospi sudah naik 6,4 persen hingga perdagangan hari Selasa.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 15,64 poin atau 0,52 persen menjadi 2.977,65. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka anjlok 2,54 poin atau 0,64% ke posisi 394.19, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 398.59 dan sempat turun ke posisi terendah di 393.89.
Mayoritas saham-saham kapital besar diperdagangkan mixed seperti saham pemimpin pasar Samsung Electronics turun 0,63 persen di tengah berita bahwa raksasa teknologi itu menyesuaikan operasi di fasilitas chip memori flash NAND di kota Xian, China karena penguncian kota itu karena COVID-19.
Saham pembuat chip No. 2 SK hynix Inc. melonjak 3,15 persen setelah perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan fase pertama akuisisi bisnis NAND dan solid-state drive Intel.
Saham produsen mobil terkemuka Hyundai Motor turun 1,42 persen, saham Kia turun 1,44 persen, saham LG Chem merosot 2,07 persen, saham produsen baja terkemuka POSCO turun 1,61 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
