Dimulainya Siklus Tren Kenaikan Suku Bunga Global — Global Market Outlook, 7-11 February 2022 by Alfred Pakasi

1045

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Data tenaga kerja AS, NFP – Non Farm Payroll, dirilis melebihi estimasi.
  • Seiring harapan pemulihan ekonomi global, permintaan risk asset meningkat, termasuk pada bursa saham.
  • The Fed diperkirakan mulai menaikkan suku bunga pada Maret. Sementara BOE kembali menaikkan suku bunganya.

Pasar saham dunia terpantau bias menguat, harga emas rebound, dan US dollar bergerak bearish.

Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dunia dan perkembangan pandemi virus corona akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 7-11 February 2022.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah ke sekitar 2,5 minggu terendahnya dalam koreksi mingguan yang terbesar sejak November 2020, namun rebound di akhir pekan oleh data NFP yang melebihi ekspektasi, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 95.48. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 1.1451. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1483 dan kemudian 1.1609, sementara support pada 1.1220 dan 1.1121.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3527 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3662 dan kemudian 1.3749, sedangkan support pada 1.3357 dan 1.3160. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 115.14. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.52 dan 115.92, serta support pada 113.14 serta level 112.53. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7073. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7229 dan 0.7314, sementara support level di 0.6967 dan 0.6832.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat mengikuti sentimen positif dari bursa global yang sedang mengincar kembali kelompok aset berisiko seperti saham. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 27,440. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,814 dan 29,388, sementara support pada level 26,170 dan 26,044. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 24,573. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24,982 dan 25,747, sementara support di 23,155 dan 23,124.

Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir menguat di minggu keduanya terpicu oleh rebound harga sektor teknologi serta data NFP yang melebihi estimasi. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 35,090, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 36,800 dan 36,952, sementara support di level 33,150 dan 32,071. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level di 4,491.7, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,749 dan 4,820, sementara support pada level 4,219 dan 4,153.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rebound menguat oleh concern investor atas tekanan inflasi AS serta melemahnya mata uang US dollar, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,807.97 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1848 dan berikut $1877, serta support pada $1780 dan $1753.

 

Banyak isyu ekonomi dan non ekonomi yang mewarnai pergerakan pasar dewasa ini. Termasuk di antaranya prakiraan kenaikan bunga bank sentral global di tahun ini, apakah itu dari Amerika, Eropa, Inggris, Jepang, sampai Indonesia; ataupun juga perkembangan lanjutan dari pandemi, serta tensi geopolitik kawasan Eropa. Kebijakan apa yang mungkin akan diambil bisa menjadi suatu permainan spekulasi pasar yang membuat harga instrumen investasi bergejolak, dan di sisi lain menimbulkan kebingungan bagi banyak pelaku investasi awam. Apakah Anda termasuk yang ikut bingung dengan apa yang terjadi di pasar? Supaya menjadi lebih jelas disarankan simak saja terus di vibiznews.com. Kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here