(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Kamis (10/2/2022) bergerak turun dari posisi resisten kuat hariannya yang dicapai pada sesi Asia oleh kuatnya sentimen perdagangan aset risiko. Yen Jepang sempat anjlok ke posisi terendah sebulan sebelum kemudian terkoreksi jelang sesi Eropa di tengah lemahnya indeks dolar.
Sentimen masih dibebani oleh komentar seorang anggota dewan Bank of Japan Toyoaki Nakamura yang menegaskan bahwa BOJ akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mencapai sasaran inflasi 2%. Pernyataannya setuju dengan komentar sebelumnya dari pembuat kebijakan lainnya, menyoroti salah satu posisi paling dovish di antara bank sentral utama.
Selain itu, yen berada di bawah tekanan setelah dolar AS memperoleh beberapa pijakan menyusul laporan pekerjaan AS yang mengejutkan optimis, serta ekspektasi data inflasi AS yang kuat lainnya yang dapat memperkuat taruhan untuk pengetatan Federal Reserve yang lebih agresif.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa melemah terbatas setelah turun perlahan; dalam range sempit dan sideways di antara investor yang menantikan rilis data inflasi konsumen AS malam ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan terkoreksi, dan kini pair berada di posisi 115.38 yang sedang meluncur ke posisi 115.21 sebelum akhirnya turun ke support kuat di 115.31 – 115.08. Namun jika menguat lagi akan naik kembali ke posisi 115.82, jika tembus akan mendaki ke resisten lemahnya di 115.94 – 116.37.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting