(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini masih mencermati konflik Rusia dan Ukraina. Namun juga mencermati data penting yaitu data inflasi AS, juga pergerakan harga minyak dan komoditas.
Pasar bergerak positif dengan munculnya optimisme bahwa solusi diplomatik untuk konflik di Ukraina dapat ditemukan.
Seorang pembantu kebijakan luar negeri Presiden Ukraina Zelenskiy mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina terbuka untuk membahas permintaan netralitas Rusia selama diberikan jaminan keamanan.
Pasar juga menyambut baik penurunan harga komoditas yang berkontribusi terhadap melonjaknya inflasi dan menambah ketidakpastian seputar ekspektasi pertumbuhan ekonomi.
Harga minyak turun di tengah laporan media bahwa produsen OPEC Uni Emirat Arab dan Irak mengatakan mereka akan mendukung peningkatan produksi, berpotensi mengimbangi beberapa gangguan pasokan yang disebabkan oleh sanksi terhadap minyak Rusia.
Untuk data ekonomi, pasar akan mencermati rilis data inflasi yang akan diirlis Kamis malam ini. Data inflasi bulan Februari AS diindikasikan meningkat.
Bagaimanakah pengaruh data inflasi, perkembangan konflik Rusia-Ukraina dan pergerakan harga komoditas bagi pasar investasi global?
Dari pasar Forex, dólar AS melemah setelah kenaikan pasar saham dan harapan solusi diplomatik untuk konflik Rusia-Ukraina. Namun jika data inflasi AS terealisir meningkat, akan memberikan dukungan bagi dolar AS.
Dari pasar Index, bursa Wall Street dan Eropa ditutup naik dengan harapan solusi diplomatik untuk penghentian perang Rusia-Ukraina, juga dengan adanya penurunan harga komoditas. Bursa Asia juga terpantau naik mengikuti kenaikan bursa Wall Street dan Eropa. Namun jika data inflasi AS terealisir naik, akan dapat menekan pasar saham global.
Dari pasar komoditas, harga emas bergerak turun dengan berkurangnya permintaan safe haven seiring munculnya harapan solusi diplomatik konflik Rusia-Ukraina. Sedangkan harga minyak yang sempat turun, terpantau naik dengan penurunan pasokan minyak mentah mingguan AS. Namun jika data inflasi AS terealisir naik akan dapat menguatkan dolar AS dan menekan harga komoditas seperti emas dan minyak.


