(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global pekan ini mencermati data penting yang menjadi fokus perhatian pasar global yaitu data inflasi AS.
Data inflasi AS bulan Mei akan dirilis Jumat malam, dimana diindikasikan inflasi tetap bertahan 8,3%, masih dalam posisi yang tinggi. Dengan tingkat inflasi yang tetap tinggi memberikan sentimen The Fed AS akan kembali menaikkan suku bunganya pada bulan Juni ini.
Kekhawatiran perlambatan ekonomi global membebani pasar global setelah Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas perkiraan PDB global 2022. OECD memangkas perkiraan PDB global 2022 menjadi 3,0% dari perkiraan 4,5% pada Desember.
Bagaimanakah pengaruh data inflasi AS dan kekhawatiran perlambatan ekonomi bagi pergerakan pasar investasi global?
Dari pasar Forex, Dolar bergerak naik tipis seiring meningkatnya imbal hasil Treasury AS mengimbangi kekhawatiran perlambatan ekonomi, tetapi masih berhasil mencapai tertinggi baru 20 tahun terhadap yen, sementara euro menguat menjelang pengumuman kebijakan oleh Bank Sentral Eropa.
Dari pasar Index, bursa saham global tertekan kekhwatiran pemangkasan perkiraan PDB Global oleh OECD. Bursa saham AS ditutup melemah. Bursa Asia bergerak sebagian besar melemah. Sedangkan bursa Eropa dibuka negatif merespon kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Dari pasar komoditas, harga emas sempat naik dengan meningkatnya permintaan safe haven merespon pemangkasan ekonomi global OECD, namun penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS menekan pergerakan harga emas. Sedangkan harga minyak bergerak turun terpicu kekhawatiran penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi, setelah kemarin naik seiring peningkatan permintaan bensin di AS.