(Vibiznews – Economy) – Bank sentral Australia (RBA) umumkan kebijakan moneternya untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 1,35% pada pertemuan mereka hari Selasa (5/7/2022). Ini merupakan suku bunga terbesar sejak Mei 2019, yang melanjutkan kenaikan 50-bps pada pertemuan bulan Juni dan juga kenaikan 25-bps pada bulan Mei.
Dewan kebijakan menegaskan kembali dukungan moneter besar tidak lagi diperlukan karena kekuatan ekonomi dan arus tekanan inflasi. Namun RBA berkomitmen untuk melakukan pengetatan lebih lanjut dengan ukuran dan waktu yang dipandu oleh data yang masuk.
Dalam memutuskan kenaikan suku bunga tersebut, bank sentral Australia juga memandang bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat, karena lapangan kerja tetap pada level terendah dalam hampir 50 tahun sementara penurunan lebih lanjut dalam pengangguran diperkirakan akan terjadi di masa depan.
Dewan juga menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke target sambil memperhatikan prospek global, yang tetap tertutup oleh perang di Ukraina dan pengaruhnya terhadap harga energi dan komoditas.
Selain menaikkan suku bunga utama, dewan kebijakan RBA juga menaikkan tingkat suku bunga pada saldo Exchange Settlement sebesar 50 bps menjadi 1,25%.