(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global pekan ini akan mencermati perkembangan data ekonomi Eropa dan rencana kenaikan suku bunga dari ECB.
Inflasi zona Eropa dilaporkan melaju ke rekor tertinggi baru pada bulan Juni menurut data Eurostat pada hari Selasa. Indeks harga konsumen meningkat 8,6 persen dalam skala tahunan di bulan Juni, meningkat dari kenaikan 8,1 persen di bulan Mei.
Pada hari Rabu siang juga telah dirilis data inflasi Inggris bulan Juni yang terealisir meningkat tertinggi dalam 40 tahun. Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris melaporkan indeks harga konsumen naik menjadi 9,4 persen di bulan Juni melebihi 9,1 persen di bulan Mei dan juga melebihi ekspektasi pasar 9,3 persen. Angka ini merupakan tingkat inflasi tertinggi sejak tahun 1982.
Lonjakan inflasi zona Eropa ini akan semakin menguatkan prediksi bahwa ECB akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini yang akan dirilis Kamis. ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 basis poin.
Sedangkan keputusan suku bunga AS akan dirilis minggu mendatang, dimana diperkirakan Federal Reserves AS akan menaikkan suku bunga 75 basis poin, mereda dari perkiraan kenaikan 100 basis poin.
Bagaimanakah pengaruh kenaikan inflasi zona Eropa dan suku bunga ECB bagi pasar investasi global?
Dari pasar Forex, Euro mengatasi dolar AS, setelah membukukan kenaikan harian terkuat dalam sebulan semalam. Penguatan Euro terdukung perkiraan pasar bahwa ECB sedang mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih besar dari perkiraan 25 basis poin pada pertemuan pada hari Kamis. Poundsterling juga menguat setelah pernyataan Gubernur Bank of England Andrew Bailey pada hari Selasa bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin akan dimungkinkan pada pertemuan BoE berikutnya.
Dari pasar Index, bursa Wall Street menguat terdukung kenaikan saham teknologi. Penguatan bursa Wall Street mendorong kenaikan bursa Asia dan pergerakan bursa Eropa hari ini. Namun jika ECB terealisir meningkatkan suku bunganya, akan dapat menekan bursa saham Eropa.
Dari pasar Komoditas, kenaikan inflasi menekan harga komoditas. Harga minyak bergerak turun dengan kekhawatiran kenaikan inflasi dapat memicu kenaikan suku bunga global dan menekan ekonomi, juga perkiraan peningkatan pasokan minyak AS. Sedangkan harga emas bergerak datar dengan tarik menarik sentimen mundurnya dolar AS menghadapi proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral yang menekan permintaan emas.