Risalah Pertemuan Fed Tegaskan Lanjutkan Kebijakan Yang Agresif

389
dolar

(Vibiznews – Economy & Bussiness) Federal Reserve menegaskan kembali rencana  untuk terus menaikkan suku bunga dalam upaya mengembalikan inflasi ke tujuannya 2 persen.

Pandangan hawkish tersebut tertuang dalam rilis risalah pertemuan kebijakan moneter FOMC pada bulan Juli 2022, menunjukkan kelanjutan moneter yang agresif.

The Fed memang  tidak memberikan panduan khusus mengenai laju kenaikan suku bunga berikutnya dengan alasan tergantung pada implikasi data ekonomi yang masuk.

Risalah tersebut mengungkapkan bahwa para peserta percaya bahwa perlu untuk pindah ke  sikap kebijakan yang membatasi karena inflasi tetap jauh di atas tujuan Fed.

The Fed menegaskan juga setelah tingkat kebijakan telah mencapai tingkat yang cukup ketat, kemungkinan akan tepat untuk mempertahankannya untuk beberapa waktu.

Mereka beralasan untuk memastikan bahwa inflasi dengan kuat berada di jalur kembali ke 2 persen.

Mayoritas peserta berkomentar tentang kemungkinan The Fed dapat memperketat sikap kebijakan lebih dari yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga.

Fed bertekad untuk menurunkan inflasi menjadi 2 persen dan menahan ekspektasi inflasi pada tingkat yang konsisten dengan tujuan jangka panjang tersebut.

Setelah pertemuan Juli kemarin, The Fed mengumumkan keputusannya yang diharapkan secara luas untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi.

The Fed mengatakan memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga dana federal menjadi 2,25 hingga 2,50 persen.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan ganda pekerjaan maksimum dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.

Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan pada 20-21 September, dengan Alat FedWatch CME Group saat ini menunjukkan peluang 63,5 persen kenaikan suku bunga 50 basis poin dan peluang 36,5 persen kenaikan suku bunga 75 basis poin lainnya.