Sentimen Kenaikan Suku Bunga Global Memicu Profit Taking — Domestic Market Outlook, 19-23 September 2022

694

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan dalam negeri terkoreksi profit taking, terutama sentimen tekanan global atas agresifnya pengetatan kebijakan moneter dari the Fed yang akan dirilis pekan mendatang.
  • BPS melaporkan neraca dagang RI Agustus tercatat surplus, dan ini rekor surplus selama 28 bulan berturut-turut.
  • BI melaporkan Utang Luar Negeri Indonesia pada Juli 2022 kembali menurun, dan mengalami kontraksi sebesar 4,1% (yoy).
  • Pasar akan menanti dan mencermati keputusan suku bunga acuan dari RDG Bank Indonesia pada Kamis depan.

Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 19-23 September 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau terkoreksi setelah sempat mencetak rekor baru, lalu digerus profit taking searah dengan sentimen negatif bursa regional. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 1,02%, atau 73,786 poin, ke level 7.168,870. Untuk minggu berikutnya (19-23 September 2022), IHSG kemungkinan akan berupaya rebound karena secara umum masih bias uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.318 dan 7.377. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.073, dan bila tembus ke level 6.902.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terkoreksi kembali di tengah sentimen pasar bahwa the Fed masih agresif yang mendongkrak US dollar, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,82% ke level Rp 14.952. Rupiah terpantau berada di sekitar 6 minggu terendahnya. Sementara, dollar global lanjut menguat kembali. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan menurun di awal pekan lalu tren naik lagi, atau kemungkinan rupiah menguat di awal minggu namun kemudian masih cenderung tertekan, dalam range antara resistance di level Rp14.992 dan Rp15.037, sementara support di level Rp14.797 dan Rp14.659.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 7,214% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya aksi beli investor asing di SBN namun agak terbatas. Sementara yields US Treasury melaju naik di minggu ketujuhnya.

===

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang RI Agustus 2022 tercatat surplus USD 5,76 miliar. Neraca dagang Indonesia di Agustus 2022 masih surplus untuk ke-28 kalinya setiap bulan.

Surplus tersebut terutama berasal dari sektor nonmigas USD 7,74 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD 1,98 miliar.

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2022 kembali menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir Juli 2022 tercatat sebesar 400,4 miliar dolar AS. Turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 403,6 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN Juli 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,1% (yoy).

ULN Indonesia pada bulan Juli 2022 tetap terkendali. Tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,7%.

Berdasarkan data transaksi 12 – 15 September 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,15 triliun terdiri dari beli neto Rp1,73 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,58 triliun di pasar saham.

===

 

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi dan tidak jarang disertai analisis yang bias. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang tidak mudah untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar secara lebih dalam, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting