Mencermati Risalah Pertemuan The Fed dan Data Ekonomi AS-Eropa – Market Mover 4 January 2023

599

(Vibiznews – Market Mover) Memasuki awal tahun baru 2023, pasar investasi global akan mencermati berbagai data ekonomi khususnya dari kawasan Amerika dan Eropa.

Dari AS, akan dicermati risalah pertemuan The Fed bulan Desember pada Kamis dinihari. Pasar akan mencermati risalah pertemuan Fed Desember untuk petunjuk tentang ekspektasi ekonomi bank sentral untuk tahun depan dan rencana kebijakan suku bunganya. Setelah pertemuan terakhir mereka Pada bulan Desember, pejabat Fed mengindikasikan suku bunga masih bisa lebih tinggi dan tetap tinggi sepanjang tahun 2023. The Fed menerapkan empat kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut, diikuti dengan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Desember. Jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga tinggi, akan dapat menekan pasar global.

Juga data tenaga kerja seperti JOLTs Job Opening November pada Rabu malam, ADP Employment Change Desember dan Jobless Claim pada Kamis malam, dan data penting Non Farm Payrolls Desember pada Jumat malam. Data tenaga kerja diindikasikan sebagian besar hasilnya memberikan sentiment bearish. Data penting lainnya akan dicermati data Manufaktur PMI Desember pada Rabu malam dan data Jasa PMI pada Jumat malam, yang keduanya diindikasikan terjadi penurunan.

Dari kawasan Eropa, akan dicermati data inflasi zona Eropa Desember dan juga beberapa negara Eropa yang diindikasikan terjadi penurunan.

Bagaimanakah pengaruh rilis risalah pertemuan The Fed dan data ekonomi AS dan Kawasan Eropa bagi pasar investasi global?

Dari pasar Forex, dolar AS bergerak lemah menjelang risalah pertemuan The Fed bulan Desember kamis dinihari, sementara mata uang saingannya seperti Euro dan Poundsterling menguat. Jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal hawkish bagi lanjutan kenaikan suku bunga tinggi, akan menguatkan dolar AS. Namun selanjutnya jika data tenaga kerja dan manufaktur dan jasa AS terealisir menurun, akan menekan dolar AS.

Dari pasar Index, menjelang rilis risalah pertemuan The Fed bursa Wall Street berakhir lemah, bursa Asia berakhir mixed. Sementara bursa Eropa bergerak naik dengan meredanya inflasi di beberapa negara Eropa dan indikasi mereda di zona Eropa. Namun jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga tinggi, akan menekan bursa saham global. Indikasi pelemahan data tenaga kerja AS, juga data manufaktur dan jasa AS, menjadi sentimen bearish bagi bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak naik seiring pelemahan dolar AS. Sedangkan harga minyak bergerak lemah dengan penurunan permintaan dan kekhawatiran peningkatan pasokan minyak AS. Namun jika risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal hawkish kenaikan suku bunga AS, akan dapat menekan harga komoditas seperti emas dan minyak.