(Vibiznews – Commodity) – Harga gandum naik di akhir Minggu karena kekhawatiran kesulitan perpanjangan pengiriman melalui koridor Laut Hitam, ditengah gejolak dari perbankan di AS dan Eropa.
Harga gandum Mei di CBOT naik $11.4 (1.65%) menjadi $7.1050 per bushel.
Harga gandum mingguan naik 31.25 sen setelah turun 4 minggu berturut-turut.
Survey dari Allendale area gandum sebesar 48.706 juta are dibawah 49.5 juta are di Laporan Outlook USDA Februari.
Laporan Penjualan Ekspor mingguan sebesar 336,672 MT gandum dijual pada seminggu ini sampai 9 Maret. Naik 26% dari minggu lalu dan 130% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
Negara pembeli utama Filipna sebesar 122k MT pada minggu ini.
Total gandum yang belum dikirim sebesar 17.738 MMT dari persediaan lama sampai 9 Maret. Masih 5.3% dari tahun lalu, turun 7.6% dari Desember.
USDA melaporkan sebesar 155,900 MT dari persediaan baru pada minggu ini diatas perkiraan sehingga total 656k MT. Total penjualan forward 1 MMT sampai 9 Maret.
Laporan dari International Grains Council menaikan produksi 5 MMT dari bulan Februari menjadi 801 MMT.
FranceAgriMer memperkirakan persediaan akhir 2022/23 sebesar 2.51 MMT naik dari perkiraan 2.47 MMT.
Perjanjian pengiriman melalui koridor laut Hitam berakhir hari Senin, Rusia mengingini perpanjangan hanya 60 hari, sedangkan Ukraina menginginkan perpanjangan 120 hari.
Harga gandum Mei di Euronext Paris turun 1.1% menjadi 265.50 Euro ($283.34 ) per ton. Selama seminggu ini naik 1.4% naik dari harga terendah satu tahun pada hari Jumat lalu.
Harga gandum di Paris naik pada minggu ini karena keraguan untuk perpanjangan koridor laut Hitam.
GASC, Mesir melaporkan pesanan 120k MT dari gandum Ukraina melalui tender. Dikirim dari koridor Laut Hitam dalam perpanjangan 60 hari dari Rusia
Analisa gandum dengan support $6.61 dan berikut ke $6.50. Resistant pertama $7.09 dan berikut $7.28.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
https://www.vibiznews.com/2023/03/09/harga-gandum-turun-setelah-laporan-wasde-3/
