(Vibiznews – Commodity) Harga emas memperpanjang kenaikannya pada hari Kamis setelah Federal Reserve mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya siklus pengetatan moneter.
Harga emas spot naik 0,42% menjadi $1.977,13 per ons.
Harga emas berjangka AS naik 1,59% menjadi $1.980,60.
Dolar AS turun 0,1%, membuat emas lebih menarik bagi pembeli di luar negeri.
The Fed pada hari Rabu menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin, tetapi mengindikasikan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga mengingat kekhawatiran tentang sektor perbankan setelah dua pemberi pinjaman AS runtuh awal bulan ini.
Pembuat kebijakan Fed percaya mengalahkan inflasi mungkin hanya memerlukan satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Namun, Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi persnya memperingatkan bahwa Fed akan melakukan “cukup” untuk menurunkan inflasi menjadi 2%, dan menaikkan suku bunga lebih tinggi jika diperlukan.
Emas pada hari Senin mencapai level tertinggi satu tahun, menembus $2.000 karena permintaan safe-haven yang didorong oleh gejolak perbankan, meskipun kemudian turun setelah penyelamatan Credit Suisse.
Sementara itu, Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk ke-11 kalinya berturut-turut pada Kamis.
Analyst Vibiz Reserach Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati perkembangan dolar AS, yang jika terus menurun, akan menguatkan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $1.987-$2.013. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $1.959-$1.942.
