Rekomendasi Minyak 16 Juni 2023: Naik di Dalam Tekanan Turun

233
oilminyakWTI
Photo Vibizmedia

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Kamis awal dalam jam perdagangan sesi Eropa sempat turun ke dekat $68.70 sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke sekitar $71.08 dalam jam perdagangan sesi AS karena melemahnya dolar AS.

Dolar AS berada di bawah tekanan jual yang kuat setelah data Jobless Claims mengecewakan dan membaiknya sentimen pasar mendorong naik harga minyak mentah.

Indeks dolar AS menyelesaikan penurunannya setelah pertemuan ECB dan menyusul keluarnya laporan ekonomi yang bervariasi dari AS. Initial Jobless Claims  tetap berada di level tertinggi sejak 2021 di 262.000 melawan ekspektasi penurunan.

Harga minyak mentah WTI berusaha bangkit naik ke atas $71.00 di tengah tekanan turun yang diderita oleh minyak mentah WTI dari data inventori mingguan yang buruk, menguatnya indeks dolar dan berita – berita yang bervariasi mengenai pasar energi.

Energy Information Administration (EIA) AS mengeluarkan data inventori minyak mentah mingguan dengan suatu kejutan yang kuat berupa kenaikan sebesar 7.92 juta barel sementara diperkirakan turun sebesar 0.51 juta barel dan angka sebelumnya berupa penurunan sebesar 0.451 juta barel sehingga membebani harga minyak mentah WTI.

Selain itu, Proyeksi Ekonomi FOMC yang bagus dan pidato ketua the Fed Jerome Powell yang memperbaharui kecenderungan the Fed yang hawkish dan membuat tekanan turun terhadap harga minyak mentah WTI.

Sementara itu, JP Morgan memangkas perkiraan harga minyak mentah untuk tahun 2023 dan 2024 dalam rilis terbarunya. JP Morgan merevisi harga minyak mentah WTI menjadi $76 per barel dari sebelumnya $84 per barel.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $70.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $69.08  dan kemudian $68.17 . “Resistance” yang terdekat menunggu di 71.63 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.62 dan kemudian $73.50.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.