(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat pagi ini (11/8) terpantau di dua zona, melemah tipis 11,254 poin (0,16%) ke level 6.887,620 setelah dibuka naik ke level 6.888,820.
IHSG terkoreksi dari penguatan kemarin, di sekitar area konsolidasinya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed setelah rilis inflasi AS yang di bawah estimasi pasar, serta Wall Street yang ditutup menguat oleh data inflasi tersebut.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,15% atau 23 poin ke level Rp 15.223, dengan dollar AS di pasar uang Asia beranjak turun setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya; oleh data inflasi Amerika yang dirilis 3,2% di bawah estimasi namun masih di atas target akhir the Fed.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.200, terpantau di di oversold area-nya, di sekitar 5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 10,054 poin (0,15%) ke level 6.888,820. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,283 poin (0,13%) ke level 968,088. Pagi ini IHSG melemah 11,254 poin (0,16%) ke level 6.887,620. Sementara LQ45 terlihat turun 0,34% atau 3,300 poin ke level 966,071.
Tercatat saat ini sebanyak 223 saham naik, 221 saham turun dan 221 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street dini hari tadi ditutup serempak menguat oleh harapan dari melambatnya laju inflasi Amerika. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat bias melemah, di antaranya Indeks Straits Times yang melemah 1,24%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,85%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka bergerak pada dua zona dan cenderung dalam koreksi di antara rentang konsolidasi, sementara bursa kawasan Asia pagi ini variatif bias melemah setelah rilis inflasi AS di bawah estimasi yang mengangkat Wall Street positif.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih konsolidatif dengan bias terkoreksi, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.800, dan bila tembus ke level 6.622.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



