(Vibiznews – Commodity) Harga emas diperdagangkan turun ke bawah $1,900 di sekitar $1,896 per troy ons selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Rabu.
Harga emas berjuang untuk dapat pulih dari kerendahan lebih dari satu bulan yang terjadi pada hari sebelumnya. Sentimen keengganan terhadap resiko memberikan dukungan terhadap harga emas yang safe – haven, namun kembali menguatnya dolar AS menjadi badai yang kembali menekan turun harga emas.
Dolar AS tetap bertahan kuat karena keengganan terhadap resiko yang mendominasi pasar keuangan sehingga menekan turun pasangan matauang EUR/USD.
Indeks dolar AS mencatat ke level penutupan harian tertinggi dalam beberapa bulan, menembus naik ke atas 106.10 dengan yields AS tetap berada di ketinggiannya di 4.54% untuk benchmark 10 tahun, namun akhirnya sempat turun kembali ke 105.872, sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke 106.002.
Arus safe-haven terus mendominasi pergerakan di pasar keuangan pada awal hari Selasa setelah Evergrande Grup Cina dilaporkan gagal membayar satu hutang obligasi “onshore”. Selain itu, naiknya yields obligasi treasury AS mendukung dolar AS dan memaksa EUR/USD terus turun.
Bursa saham AS, Wall Street, mengakhiri sesi pada hari Selasa dengan kerugian karena keengganan terhadap resiko terus mendominasi narasi dari pasar keuangan. Dow Jones turun 1.15% dan Nasdaq turun 1.54%.
Para trader yang berpegang kepada mantera Federal Reserve bahwa tingkat bunga akan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, telah membuat dolar AS tetap kuat karena tingginya yields obligasi AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,884 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,865 dan kemudian $1,830.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,917 dan kemudian $1,940.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
