Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (17 November 2023); Rupiah Menguat Tajam

576

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 13 – 17 November 2023

Pada akhir hari Kamis, 16 November 2023

1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.540 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,72%.
3. DXY[1] melemah ke 104,35.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 4,436%.

Pada pagi hari Jumat, 17 November 2023

1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.510 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,67%.

Lihat: Rupiah Jumat Berakhir Menguat Tajam ke Rp 15.393/USD

Aliran Modal Asing (Minggu III November 2023)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 16 November 2023 sebesar 76,26 bps turun dibandingkan per 10 November 2023 sebesar 83,33 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 13 – 16 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,33 triliun . Terdiri dari beli neto Rp2,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,87 triliun di pasar saham. Dan beli neto Rp3,97 triliun di SRBI.

3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 16 November 2023, nonresiden beli neto Rp56,21 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto Rp18,09 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,02 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting