(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa naik bertahan di ketinggian ke atas $75.00 di sekitar $75.11 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI terutama disebabkan karena keprihatinan mengenai supply minyak mentah global, yang dipicu oleh serangan drone atas Novatek Rusia oleh Ukraina.
Selain itu, disrupsi yang terjadi di dalam produksi minyak mentah dari AS berhubung dengan cuaca dingin yang ekstrim telah memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga minyak mentah.
Laporan dari BBC dan Wall Street Journal memberikan indikasi bahwa Ukraina mengadakan serangan drone terhadap terhadap terminal minyak mentah Rusia dengan menggunakan alat peledak.
Selain itu, otoritas pipa minyak mentah North Dakota menyatakan bahwa 20% dari produksi minyak mentahnya ditutup pada hari Senin karena cuaca dingin yang ekstrim.
Perkembangan – perkembangan ini menunjukkan banyaknya faktor yang mempengaruhi pasar minyak mentah, yang pada gilirannya membuat harga minyak mentah menjadi berfluktuasi.
Sementara itu, situasi di Laut Merah menjadi semakin genting dengan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran terus meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal maritim. Hal ini mengundang resiko yang signifikan terhadap disrupsi supply minyak mentah, terutama potensi merembetnya ke negara – negara lain di Timur Tengah.
Terlebih lagi, para pejabat AS telah mengkonfirmasikan mengenai tindakan militer yang baru termasuk serangan udara atas target – target teroris Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $72.94 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $71.31 dan kemudian $70.07. “Resistance” yang terdekat menunggu di $75.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $77.06 dan kemudian $78.69.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.