Harga Kakao Rabu Ditutup Naik Terpicu Kekhawatiran Angin Harmattan; Bulan Januari Melonjak Hampir 15% Terdukung Penurunan Produksi

304
kakao, pupuk, tanaman

(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu berakhir naik ke level tertinggi terdekat dalam 46 tahun terpicu kekhawatiran penurunan produksi global.

Harga kakao berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir meningkat 0,35% pada 4.822.

Untuk bulan Januari, harga kakao melonjak 14,95%.
Lonjakan harga kakao bulan Januari terdukung penurunan produksi global, khususnya di Pantai Gading, negara penghasil kakao terbesar di dunia.

Harga kakao bergerak lebih tinggi di tengah kekhawatiran bahwa angin musiman Harmattan di Afrika Barat lebih ekstrim dari rata-rata, sehingga mengeringkan ladang kakao dan mengurangi hasil panen di Pantai Gading pada bulan April, sehingga mengancam penurunan produksi kakao global lebih lanjut.

Produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, merupakan faktor kenaikan utama harga kakao. Data pemerintah pada hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 1 MMT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 28 Januari, turun -36% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati perkembangan produksi di Pantai Gading dan Afrika Barat, jika berlanjut menurun, akan menguatkan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 4.871-4.919. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 4.772-4.721.