(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada awal jam perdagangan sesi AS hari Senin, sempat memperpanjang kenaikannya ke ketinggian di atas $79.00 di sekitar $79.78 per barel.
Namun harga minyak mentah WTI tidak dapat bertahan pada ketinggiannya, berbalik turun dan pada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa pagi diperdagangkan di sekitar $78.37, kembali ke posisi awal.
Kenaikan harga minyak mentah WTI sebelumnya disebabkan karena keputusan mengenai pemangkasan produksi minyak mentah secara sukarela yang dibuat dalam koordinasi dengan beberapa negara OPEC yang berpartisipasi, termasuk Rusia, untuk mengatasi keprihatinan mengenai kelebihan supply minyak mentah dan untuk menstabilkan harga minyak mentah.
The Organization of the Petroleum Exporting Countries and its allies (OPEC+) memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak mentah secara sukarela 2,2 juta barel per hari sampai ke kuartal kedua sesuai dengan yang telah diperkirakan pasar.
Keputusan ini mendukung naik harga minyak mentah di tengah keprihatinan perekonomian global dan naiknya produksi minyak mentah di negara – negara di luar OPEC+.
Pengumuman dari Rusia untuk memangkas produksi minyaknya dan ekspornya dengan tambahan 471.000 barel per hari pada kuartal kedua adalah berita yang signifikan bagi pasar minyak mentah. Dengan mengurangi produksi dan ekspornya Rusia sedang memberikan signal akan komitmennya untuk mendukung usaha menyeimbangkan pasar minyak mentah global. Hal ini berpotensi membantu melawan tekanan turun.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $77.89 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.44 dan kemudian $75.22. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.66 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.60 dan kemudian $81.78.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
