(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, tetap bertahan di ketinggian di atas $81.00 di sekitar $81.40 per barel.
Memulai minggu perdagangan yang baru, harga minyak mentah WTI naik lebih dari 1% setelah menemukan support tehnikal di level harga $80.63. Harga minyak mentah WTI bertahan di ketinggian di atas $81.00 di sekitar $81.60 per barel karena faktor – faktor baik dari sisi supply maupun dari sisi demand.
Dari sisi supply, Rusia menghadapi isu baik dari dikenakannya sanksi dan serangan drone dari Ukraina terhadap penyulingan minyak mentah Rusia dan fasilitas penyimpanan.
Dari sisi demand, proyeksi bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan tingkat bunganya sebanyak tiga kali pada tahun ini, yang ditambah dengan turunnya biaya peminjaman di Eropa akan bisa mendorong ekonomi global dan dengan demikian juga bagi minyak mentah.
Sementara itu, dolar AS turun dari ketinggian yang dicapai oleh rally minggu lalu. Walaupun the Fed dengan jelas mengkomunikasikan bahwa mereka akan menurunkan tingkat bunganya tiga kali pada tahun ini, pasar kelihatannya tidak memperhatikan argumen yang disampaikan.
The Personal Consumption Expenditure (PCE) yang merupakan alat mengukur inflasi yang dipilih oleh the Fed, akan dirilis pada hari Jumat yang akan datang. Setiap ada kenaikan inflasi maka bisa ada kekacauan di pasar.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $80.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $79.76 dan kemudian $78.46. “Resistance” yang terdekat menunggu di $82.28 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $83.36 dan kemudian $84.46.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.