Survei Penjualan Eceran Maret 2024: Penjualan Eceran Diprakirakan Tetap Kuat

85
Surplus Neraca Perdagangan Maret 2024 Meningkat
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja penjualan eceran pada Maret 2024 diprakirakan tetap kuat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2024 sebesar 222,8, atau tumbuh sebesar 3,5% (yoy).

Tetap kuatnya penjualan eceran tersebut ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan pada beberapa kelompok, antara lain Subkelompok Sandang. Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan meningkat dengan pertumbuhan sebesar 4,1% (mtm). Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat bulan Ramadan dan persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri, serta program potongan harga.

Seluruh kelompok diprakirakan berada pada zona ekspansi, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi. Lalu diikuti Subkelompok Sandang dan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Pada Februari 2024, IPR tercatat meningkat mencapai 214,1 atau tumbuh 6,4% (yoy). Kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang meningkat.
Serta Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi dan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang mengalami perbaikan meski masih dalam zona kontraksi.

Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh sebesar 1,7% (mtm), setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 3,5% (mtm) pada Januari 2024. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.

Serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi sejalan dengan peningkatan kegiatan masyarakat pada periode HBKN Imlek, Pemilu 2024, dan persiapan kebutuhan menjelang bulan Ramadan.
Inflasi

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2024 diprakirakan menurun. Ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 146,1 dan 136,9. Angka ini lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 165,9 dan 146,7.

Prakiraan penurunan IEH pada Mei 2024 terutama seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca HBKN Idulfitri.

Prakiraan Penjualan Ke Depan

Responden memperkirakan penjualan eceran menurun pada Mei 2023 (3 bulan yad). Dan meningkat pada Agustus 2024 (6 bulan yad). Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Mei 2024 tercatat sebesar 147,8, lebih rendah dari 161,0 pada periode sebelumnya. Seiring dengan kembali normalnya permintaan masyarakat pasca HBKN Idulfitri.
Sementara itu, IEP Agustus 2024 tercatat sebesar 164,9, lebih tinggi dari 144,4 pada periode sebelumnya.

Sumber: Bank Indonesia

Prakiraan Harga Ke Depan
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2024 (3 bulan dan 6 bulan yad) diprakirakan menurun.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2024 tercatat masing-masing sebesar 146,1 dan 136,9, lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 165,9 dan 146,7 pada periode sebelumnya.

Prakiraan penurunan IEH Mei 2024 terutama seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca HBKN Idulfitri 2024.

Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap kuat 6 bulan ke depan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Agustus 2024 yang meningkat. Sementara itu, dari sisi harga, tekanan inflasi Mei dan Agustus 2024 (3 dan 6 bulan yad) menurun.

Selain itu faktor kondisi keamanan setelah Pemilu di dalam negeri dan faktor perkembangan geopolitik bisa mempengaruhi prakiraan di atas.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting