(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (25/4), terpantau melemah 17,300 poin (0,24%) ke level 7.157,233 setelah dibuka turun ke level 7.146,246.
IHSG bergerak terkoreksi dari rally 2 harinya dan searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah dari rally dua harinya, mencermati Wall Street yang semalam berakhir dengan mixed dan terbatas.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,37% atau 59 poin ke level Rp 16.209, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah menguat tipis di sesi global sebelumnya; pergerakan terbatas di tengah yen yang melemah ke level terendah sejak 1990, serta estimasi the Fed akan menunda pemangkasan bunga sampai September nanti.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.150, serta terpantau terkoreksi dari posisi seminggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 28,287 poin (0,39%) ke level 7.146,246. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,466 poin (0,48%) ke level 926,888. Siang ini IHSG melemah 17,300 poin (0,24%) ke level 7.157,233. Sementara LQ45 terlihat turun 0,72% atau 6,706 poin ke level 924,648.
Tercatat saat ini sebanyak 207 saham naik, 328 saham turun dan 222 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias melemah di antaranya Nikkei yang merosot 2,02%, dan Hang Seng yang menanjak 0,46%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Timah (TINS) -9,64%, Trimegah Bangun Persada (NCKL) -4,30%, Bank Jago (ARTO) -3,69%, dan Antam (ANTM) -3,57%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dari rally dan searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah dari rally dua harinya, mencermati Wall Street yang berakhir mixed dan terbatas.
Berikutnya IHSG kemungkinan berbalik masuk ke zona hijau meneruskan rebound sebelumnya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasanResistance mingguan saat ini berada di level 7.299 dan 7.454. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.026, dan bila tembus ke level 7.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
