Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (28 Juni 2024); Rupiah Menguat

217

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 24-28 Juni 2024

Pada akhir hari Kamis, 27 Juni 2024
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.395 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,094%.
3. DXY[1] menguat ke level 105,91.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,286%.

Keterangan:
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 28 Juni 2024
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.410 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 7,07%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV Juni 2024)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 27 Juni 2024 sebesar 78,06 bps, relatif stabil dengan dibandingkan 21 Juni 2024 sebesar 76,48 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 24 – 27 Jun 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp19,69 triliun. Terdiri dari beli neto Rp8,30 triliun di pasar SBN, serta beli neto Rp2,23 triliun di pasar saham. Dan Rp9,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 27 Jun 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp36,46 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto Rp9,78 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp123,21 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 16.390. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.422, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.334.

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah terkoreksi.Dollar dalam rentang terbatas di tengah terperosoknya yen ke hampir 40 tahun terendahnya. Dan investor menantikan rilis inflasi PCE Amerika malam ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 105,98. Angka ini meningkat dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 105,92.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting